• November 27, 2024
Keluarga Roman Baswedan ingin bertemu Presiden Jokowi

Keluarga Roman Baswedan ingin bertemu Presiden Jokowi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Keluarga Novel mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi

JAKARTA, Indonesia – Keluarga ingin bertemu Presiden Joko “Jokowi” Widodo di hari ke-140 penyerangan Novel Baswedan. Mereka mengucapkan terima kasih kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut atas segala bantuan yang diberikan, termasuk pendanaan pengobatan rumah sakit selama ia dirawat di Singapore General Hospital.

Keinginan bertemu Jokowi diungkapkan baik secara informal maupun formal. Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan permintaan informal itu disampaikan melalui pesan singkat kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Namun karena diperlukan permintaan resmi, keluarga Novel pun mengirimkan surat ke Sekretariat Negara.

Uniknya, Dahnil meminta istri Novel, Rina Emilda, menulis tangan surat tersebut. Surat itu kemudian dikirimkan pada 21 Agustus.

Sayangnya, hingga Senin kemarin, Jokowi belum menjawab apakah dirinya bersedia bertemu dengan keluarga Novel.

Katanya, dia akan mencoba menjadwalkan pertemuan antara Mbak Emil (istri Roman) dan presiden, kata Dahnil melalui telepon, Senin malam, 28 Agustus.

Dahnil menyarankan pertemuan bisa dilakukan antara 25 Agustus hingga 1 September. Pasalnya pada 2 September, Rina harus menemani Novel kembali ke Singapura untuk menjalani operasi kedua.

“Namun hingga hari ini dan menjelang Idul Adha, kami belum mendengar kabar lagi apakah Presiden bersedia atau tidak menerima Mbak Emil. Jadi, tidak ada kabar sama sekali, ujarnya.

Lantas apa yang ingin disampaikan keluarga Novel kepada Jokowi? Dahnil menjelaskan, istri dan ibu Novel ingin menyampaikan suasana spiritual yang sedang mereka rasakan. Betapa khawatirnya seorang ibu dan istri ketika melihat anak atau suaminya diancam setiap hari.

“Yang ingin kami sampaikan adalah suara hati dan suasana spiritual kedua perempuan ini,” ujarnya.

Lantas, apakah ide pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) juga akan disampaikan Rina kepada Jokowi? Dahnil tak memungkiri kemungkinan itu ada. Sebab, sejak awal pihak keluarga pesimistis polisi akan mengungkap kasus tersebut dan menemukan dalang penyerangan Novel.

“Sejak awal, ini sikap resmi keluarga atau koalisi, termasuk teman-teman yang membela Novel,” ujarnya.

Upaya sistematis

Dahnil pun memahami niat keluarga Novel menemui Jokowi akan menimbulkan reaksi dari pihak-pihak yang merupakan penyidik ​​senior anti KPK. Oleh karena itu, kasus pencurian sarang burung walet yang pernah dilakukan Roman di masa lalu kembali mencuat. Padahal, penyidikan kasus tersebut resmi dihentikan pada tahun 2016.

Namun Dahnil tak heran. Sebab, sejak awal ia melihat ada upaya sistematis untuk menyingkirkan para pegawai lembaga antikorupsi yang memiliki semangat militan untuk membasmi perilaku korupsi.

“Kami melihat dari awal bahwa semuanya sistematis dan saling berhubungan. “Kalau melihat sidang Pansus Hak Penyidikan di DPR, arah tembakannya kini bukan lagi ditujukan ke KPK, tapi ke Novel,” analisanya.

Selain disasar dari luar, upaya penutupan KPK juga dilakukan dari dalam lembaga antirasuah itu sendiri. Dalam persidangan terhadap tersangka pemberi informasi palsu, Miryam S. Haryani, terungkap adanya komunikasi internal antara KPK dengan anggota Komisi III DPR.

“Ini menjadi sinyal penting kepada masyarakat, bahwa ada kuda Troya di KPK yang ingin menghancurkan KPK dari dalam. “Hal itu dilakukan oleh masyarakat yang tidak menyukai keberadaan KPK,” ujarnya. – Rappler.com


Togel Sidney