• November 25, 2024

Tiga Pekerjaan Rumah Jokowi di Timor Leste

JAKARTA, Indonesia—Kunjungan Presiden Joko “Jokowi” Widodo ke Timor Leste pada Selasa, 26 Januari, akan menjadi momen penting. Pasalnya, ini merupakan kunjungan pertama Jokowi ke negara kecil yang terletak di utara benua Australia tersebut.

Apa agenda Jokowi? Menurut informasi Kementerian Luar Negeri yang diperoleh Rappler, kunjungan kenegaraan ini akan dimanfaatkan Indonesia untuk mempererat hubungan kedua negara ke depan dan menegaskan kesiapan Indonesia menjadi mitra utama pembangunan Timor Leste.

Apa yang akan dibicarakan Jokowi di Dili?

Konflik di perbatasan

Perbatasan antara NKRI dan RDTL kembali memanas. Terutama di wilayah yang belum disepakati titik perbatasannya.

Kawasan tersebut, menurut Komandan Kodam IX Udayana Mayjen M Setyo Sularso disebut kawasan steril. Sengketa perbatasan kedua negara terjadi di kawasan Kupang, kawasan Noelbesi-Citrana, Desa Netamnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang.

Fakta di lapangan, lanjutnya, Timor Leste secara permanen telah membangun kantor pertanian, balai pertemuan, gudang dolog, penggilingan padi, saluran irigasi, dan jalan beraspal.

“Ada 53 KK yang tinggal di kawasan steril di Dusun Naktuka, Desa Netamnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur. “Mereka punya KTP Timor Leste,” ujarnya.

Setyo menilai pendudukan lahan steril seluas 1.069 hektare merupakan upaya mencaplok wilayah sengketa Timor Timur. Pangdam menduga Timor Leste berupaya meniru Malaysia dengan merebut Kepulauan Sipadan dan Ligitan beberapa tahun lalu.

“Setelah Sipadan Ligitan, dia (Timor Leste) mencontohnya di sana. “Mereka dulu menempatinya bersama 53 keluarga, membangun kantor, lalu nanti mau diajukan ke Mahkamah Internasional,” kata Setyo.

Kehadiran 53 Kepala Keluarga (HC) asal Timor Leste memicu kemarahan warga setempat. “Mereka akan kami usir jika mereka masih tetap tinggal bahkan membuka fasilitas pemerintahan negaranya karena kawasan tersebut merupakan zona bebas yang hingga saat ini belum disepakati kedua negara,” kata tokoh masyarakat setempat Raja Amfoang Roby Manoh di Kupang.

Sikap itu diungkapkannya terkait pemberitaan bekas jajahan Portugis itu membangun di kawasan perbatasan yang masih disengketakan kedua negara, sehingga pihak tertentu dilarang keras menempati apalagi menggunakan fasilitas umum yang dibangun.

Menurut dia, sesuai perjanjian tahun 2003, wilayah tersebut termasuk dalam zona bebas, karena masih menjadi sengketa antara Indonesia dan Timor Leste.

“Warga yang berada di perbatasan kedua negara harus menghormati perjanjian ini, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial yang berujung pada konflik horizontal,” ujarnya.

Strategi apa yang akan digunakan Jokowi untuk menyelesaikan perbatasan kedua negara?

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan kedua negara memiliki tim teknis yang masih membahas masalah tersebut.

Pembahasan di tingkat kepala negara hanya untuk memberikan komitmen masing-masing pemerintahan untuk menyelesaikan masalah ini, kata Arrmanatha saat dihubungi Rappler, Senin pagi.

Investasi

Dari catatan Rappler, investasi yang masuk ke Timor Timur hanya berasal dari kelompok swasta dan bank-bank milik negara.

Artha Graha Group (AGG) milik Tomi Winata telah bekerja sama dengan pemerintah Timor Leste sejak tahun 2013. Namun investasi tersebut tidak berjalan mulus karena AGG rupanya tidak memenuhi kontrak.

Kontrak yang dimaksud berkaitan dengan realisasi pembangunan gedung 23 lantai yang belum terlaksana sejak kontrak dimulai pada 2013.

“Kalau tidak segera dibangun, akan kami tutup kontrak,” kata Jaime Xavier, Menteri Pertanian dan Pertanahan Timor Timur pada 15 Oktober 2015.

Pada bulan September 2015, pemerintahan Timor Leste Meminta MNC Group berinvestasi di Tanah Air. Ini termasuk pengembangan industri real estat, penyediaan jaringan Internet, siaran televisi terestrial, penerimaan tetap gratis (bebas mengudara/FTA) dan TV Berlangganan Indovision.

Dalam kunjungannya, Pemerintah Timor Leste mengutus Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Transportasi dan Komunikasi II, Inacio Moreira, yang diterima langsung oleh CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) di Gedung MNC Tower, Jakarta.

Pada akhir Desember 2015, bank-bank milik negara, Bank Rakyat Indonesia

berencana memperluas bisnisnya ke luar negeri dengan membuka kantor cabang perusahaan di Timor Timur pada semester pertama tahun ini.

Setelah ketiga investasi di atas, investasi apa yang akan dibawa Jokowi ke Dili?

Infrastruktur

pemerintah Indonesia sebelumnya telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan perdagangan dan pembangunan infrastruktur yang saling menguntungkan di Timor Leste.

Menindaklanjuti hal tersebut, Menteri Pekerjaan Umum, Perhubungan dan Komunikasi Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), Gastao Franscisco de Sousa bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono pada 10 April 2015 untuk membahas pembangunan infrastruktur. di Timor Leste.

Basuki mengatakan, sektor infrastruktur yang diminta Timor Timur adalah pengembangan sumber daya air, jalan dan jembatan, perumahan dan permukiman, penyediaan dan pembiayaan perumahan, pembangunan gedung, jasa konstruksi, pembangunan infrastruktur perkotaan, penelitian dan pengembangan, serta pengembangan sumber daya manusia.

“Saya yakin kerja sama ini akan berjalan baik karena penyedia jasa konstruksi Indonesia telah mengikuti lelang sejak 2011-2015 dan menyelesaikan pekerjaan dengan total nilai kontrak mencapai USD 344,2 juta,” dia berkata. Jika dirupiahkan Rp4,7 triliun.

Proyek ini dikerjakan oleh 11 kontraktor dan 2 konsultan Indonesia. Sementara jumlah pekerja manual (teknis) Indonesia yang terlibat sekitar 1.000 orang.

Namun bagaimana implementasi proyek ini? Hingga saat ini masyarakat Timor Leste masih menunggu perkembangannya. —Rappler.com

BACA JUGA

Keluaran SDY