• September 24, 2024
Mengapa Kapolri mengangkat Kapolda Sulbar dan Wakil Kapolda?

Mengapa Kapolri mengangkat Kapolda Sulbar dan Wakil Kapolda?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dengan terpisahnya keamanan dari Sulawesi Selatan, keamanan di wilayah Sulbar dinilai lebih kondusif.

MAKASSAR, Indonesia – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pada Jumat, 27 Mei, melakukan mutasi jajaran personel kepolisian dengan nomor Telegram ST/1314/V/2016. Selain melantik beberapa petinggi kepolisian pada jabatan baru, Kapolri juga melantik Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) pertama dan Wakapolda Provinsi Sulawesi Barat.

Dalam telegram yang beredar di media, Brigjen Pol Drs. Lukman Wahyu Hariyanto MSi dinobatkan sebagai Kapolda pertama di Sulawesi Barat. Sementara itu, Kompol Drs. Tajuddin MH menjabat Wakil Kapolda.

Dari rekam jejaknya, Lukman diketahui pernah menjabat sebagai Kabag Usulan Ditpropam Polri. Sedangkan Tajuddin pernah menjabat Kepala Pakat Rokerma KL Sops Polri. Keduanya akan dilantik pada Kamis, 2 Juni bersama perwira menengah polisi lainnya di Mabes Polri.

Menanggapi penunjukan Kapolda pertama di Sulbar, Gubernur Anwar Adnan Saleh menyambut baik. Anwar mengatakan, 6 kabupaten yang menjadi bagian Provinsi Sulawesi Barat, lepas dari Provinsi Sulawesi Selatan setelah 12 tahun, juga memerlukan kondisi keamanan dan ketertiban yang kondusif.

Sementara kenyataannya meski menjadi dua provinsi terpisah, namun pengamanan di wilayah Sulbar tetap menjadi tanggung jawab Polda Sulsel.

“Kami bersyukur Kapolda Sulbar dan wakilnya telah dilantik. Karena kami tidak ingin terus bergantung pada Polda Sulsel untuk memberikan pelayanan keamanan dan ketertiban di sini, kata Anwar yang ditemui Rappler, Sabtu 28 Mei.

Lantas di mana Polda Sulbar akan bermarkas? Anwar mengatakan, lahan untuk Mapolda Sulbar sudah disiapkan. Namun dana pembangunan tersebut masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (BPRS). Oleh karena itu, hal ini berdampak pada jadwal pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Sementara itu, di tempat terpisah, Kabid Humas Polda Sulsel, Kompol Frans Barung Mangera mengatakan, pemisahan kawasan keamanan dan ketertiban Wilayah Sulbar dengan Sulsel sudah sesuai instruksi. . dari Menteri Pertahanan. Menanggapi hal tersebut, Kapolri mengirimkan telegram resmi berisi mutasi perwira menengah Polri, termasuk pengangkatan Kapolda dan Wakil Kapolda Sulawesi Barat.

Dengan adanya pemisahan ini, kata Barung, tentunya dapat meringankan beban wilayah Sulsel untuk melakukan pengamanan di wilayah tersebut.

“Tidak ada dampak buruk dari pemisahan wilayah Polda Sulsel dan Polda Sulbar. “Kami tetap saling mendukung karena pada dasarnya kami masih satu organisasi,” kata Barung.

Berbasis di markas sementara

Sebelum Mapolda Sulbar resmi dibangun, polisi akan bermarkas sementara di eks Balai Pemuda di Jalan Ahmad Kirang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Aturan tersebut akan mulai berlaku efektif pada Kamis, 2 Juni setelah Kapolda dan Wakil Kapolda dilantik.

Kapolres Mamuju, AKBP Eko Wagiyanto mengatakan, alasan dipilihnya eks Gelanggang Remaja itu setelah dilakukan survei. Sedangkan lahan yang diperuntukkan menjadi Markas Tetap Polda Sulbar masih dalam tahap rencana pengembangan.

Rencananya tahap pengembangan akan selesai pada akhir tahun 2016. Sedangkan pembangunannya akan dimulai pada tahun 2017.

“Mudah-mudahan pembangunan Mapolda Sulbar cepat terlaksana sehingga Polda Sulbar tidak lama menempati markas sementara,” kata Eko.

Staf Polda Sulbar juga akan diisi dari Polda Sulsel. Oleh karena itu, setelah Kapolda Sulbar dan Wakapolda dilantik, mereka akan melakukan rapat mengenai nama-nama personel yang akan ditempatkan di Mabes. – Rappler.com

BACA JUGA:

Keluaran Hongkong