• November 24, 2024

Edy Rahmayadi terlalu percaya diri

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ia pernah menjadi calon terkuat Ketua Umum PSSI, namun pendukungnya disebut-sebut semakin berkurang.

JAKARTA, Indonesia – Siapa calon Ketua Umum PSSI yang suaranya paling lantang dan disebut-sebut memiliki pemilih terbanyak? Semua orang sepakat bahwa Letjen. Edy Rahmayadi adalah orang yang dimaksud. Sejauh mana kemajuan dukungan ini?

Dalam politik, tidak ada yang abadi. Dukungan dunia terhadap Kongres PSSI 10 November di Mercure, Ancol tidak bisa diprediksi dengan mudah.

Erwin Aksa mengaku didukung kelompok 85 pemilih PSSI yang sebelumnya bergerak untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa untuk memilih Ketua Umum PSSI.

Saat melakukan gerakan menggulingkan La Nyalla Mattalitti, kelompok ini begitu masif sehingga seolah-olah satu suara dan bulat. Awalnya mereka juga melontarkan dukungannya kepada Edy sebagai Ketua Umum PSSI.

Namun santer beredar kabar bahwa hati masyarakat yang bisa mengukur manuver pemilih, K-85 yang kini mendukung Edy, telah dirusak.

Namun Edy membantahnya dan meminta bukti bahwa suaranya telah dikompromikan. Ia mengatakan, peluang terpilih cukup besar. Baginya, tidak ada alasan bagi suporter yang mendorongnya menjadi Caketum PSSI, membelot dan mendukung calon lain.

Pria yang juga Panglima Komando Cadangan Strategis (Pangkostrad) ini bahkan mengklaim, 96 dari total 107 pemilih mendukungnya.

Namun tentu kebenarannya belum diuji di kancah kongres.

Edy memang menjadi kandidat paling solid di awal pencalonan. Ia didukung oleh banyak suara, dan didukung oleh pemilih yang sangat menginginkan perubahan. Namun, dalam politik, menunjukkan kekuatan terlalu dini bisa berakibat buruk. Kandidat lainnya, Erwin, Moeldoko, dan beberapa pemilik suara jernih langsung bergerak melemahkan K-85.

Di balik perjuangannya dan peluang terpilih atau tidak, Edy punya target tinggi dan berkelas dunia. Tak hanya menaikkan peringkat, tapi juga mengantarkan timnas ke Olimpiade 2024. Caranya adalah dengan mengembangkan pembinaan sepak bola remaja yang tepat guna.

“Kalau dibentuk tahun 2016, ada waktu delapan tahun untuk benar-benar mempersiapkan para pemain ini. Dorong sejak kecil dan bersiaplah untuk lolos ke Olimpiade,” ujarnya.

Salah satu misinya adalah meningkatkan perkembangan sepak bola pada usia dini dan muda, kemudian meningkatkan persaingan di berbagai tingkat usia. Akan lebih mudah untuk memetakannya ketika sepak bola Indonesia terbagi menjadi tiga wilayah: timur, tengah, dan barat.

“Hal ini agar kita bisa memaksimalkan pembinaan untuk memperkuat timnas. “Juga dapat meningkatkan sistem database pemain di seluruh Indonesia,” jelasnya.—Rappler.com

Keluaran HK Hari Ini