• October 3, 2024
puisi tentang kematian di negeri rencong

puisi tentang kematian di negeri rencong

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ia tak sempat mengirimkan jenazah, sehingga ia mengirimkan doa dan sepenggal puisi untuk para korban tsunami

JAKARTA, Indonesia—Lesik Keti Ara atau lebih dikenal dengan LK Ara berada di Pangkal Pinang, Bangka Belitung saat gelombang tsunami melanda Aceh pada 26 Desember 2015.

Penyair kelahiran Takengon, Aceh 78 tahun lalu ini tertunduk putus asa mendengar korban mulai berjatuhan. Melalui telepon seluler, ia mencoba berkomunikasi dengan kerabatnya di Tanah Rencong. Apa dayanya, sinyal telepon tidak nyambung.

Sebaliknya, kepada kerabatnya, ia berniat mengirimkan pakaian. Namun keinginannya tidak bisa langsung terwujud. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk membacakan surat Al-Fatihah kepada saudara-saudaranya di Aceh, dan puisi berjudul Kain Kafan’.

Puisi tersebut kemudian diterbitkan oleh Balai Pustaka dalam kumpulan puisi tentang tragedi tsunami. Ada sejumlah puisi karya penyair Indonesia lainnya yang diterbitkan bersama puisi LK Ara dalam buku tersebut. Tebalnya 216 halaman.

Setelah 11 tahun berlalu, LK Ara masih ingat bagaimana puisi itu ditulis. “Saya menulis ini saat terjadi tsunami,” ujarnya saat dihubungi Rappler, Sabtu sore, 26 Desember.

Kini puisi itu akan dibacakannya kembali di hadapan masyarakat Aceh, Sabtu malam, 26 Desember, di Taman Budaya Banda Aceh dalam acara bertajuk “Malam Refleksi Tsunami Aceh Melalui Teater, Puisi, dan Lukisan”. Acara ini memperingati 11 tahun terjadinya tsunami di Tanah Rencong.

Bersama para penyair nasional Aceh lainnya. Din Saja, Sulaiman Juned dan Muhrain, LK Ara akan membacakan puisi berjudul selubung, diiringi ratapan Gayo.

Bagi Rappler, dia membacakan ayat-ayat puisi itu melalui telepon. Berikut kutipannya:

Gaun

Apakah masih ada waktu untuk pakaian yang kami kirimkan untuk membungkus jenazahnya saudaraku?

Badan Anda cepat lemas dan tidak bernyawa akibat badai tsunami

Apakah masih ada waktu bagi pakaian yang kami kirim untuk membungkus tubuhmu saudaraku?

Mengingat tempat kita sekarang berjauhan, dipisahkan oleh lautan

Kafan yang kami kirimkan, Kafan yang berwarna putih bersih, bertujuan untuk membungkus jenazah anda sebelum jenazah anda dikebumikan di rumah terakhir anda.

Jika pakaian yang kami kirim tidak sampai karena berbagai alasan termasuk masalah transportasi dan waktu yang singkat

Sementara itu, tubuh Anda membutuhkan rumah baru

Kami kirimkan Al-Fatihah terlebih dahulu

Tenang, tidurlah saudaraku

Nikmati pertemuan dengan Tuhanmu

Pangkalpinang, 2004

—Rappler.com

BACA JUGA

Keluaran Sidney