• October 9, 2024
Untuk menghindari kampanye negatif, partai politik sebaiknya segera mengumumkan calon di Pilkada DKI

Untuk menghindari kampanye negatif, partai politik sebaiknya segera mengumumkan calon di Pilkada DKI

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dinilai masih menjadi calon terkuat pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Hingga saat ini, belum ada calon lain yang memiliki popularitas dan elektabilitas sebanding

JAKARTA, Indonesia – Gubernur petahana Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dinilai masih menjadi calon terkuat pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang akan berlangsung awal tahun depan. Hingga saat ini, belum ada calon lain yang memiliki popularitas dan elektabilitas sebanding.

Hal itu terungkap dalam survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang dirilis pada Senin, 25 Januari di Jakarta.

Mencermati data tersebut, Philips J. Vermonte, Direktur Eksekutif CSIS, menyarankan agar partai politik yang ingin mencalonkan Ahok sebagai tandingan sebaiknya segera menentukan nama calonnya dan mengumumkannya kepada publik.

“Popularitas Ahok sangat tinggi. “Jika partai politik terlambat mengumumkan calonnya, dengan jangka waktu yang singkat, saya khawatir partai tidak akan mampu berkampanye dengan mengedepankan rasionalitas, namun kemudian mampu memobilisasi sentimen secara primordial,” kata Philips kepada Rappler. pada hari Senin. .

“Karena (kampanye berbasis seni primitif) paling cepat (dampaknya). Padahal, masyarakat siap menilai secara objektif berdasarkan catatan kinerja, ujarnya lagi.

Berikut hasil survei elektabilitas 12 nama calon gubernur DKI menurut CSIS:

1. Basuki T Purnama (Ahok): 43,25 persen.
2. Ridwan Kamil: 17,25 persen.
3. Tri Rismaharini: 8 persen
4. Adhyaksa Dault: 4,25 persen
5. Hidayat Nur Wahid: 4 persen
6. Tantowi Yahya: 4 persen
7. Abrahan ‘Lulung’ Lunggana: 3,75 persen
8. Nachrowi Ramli: 3,75 persen
9. Alex Noerdin: 1,25 persen
10. Djarot Saiful Hidayat: 1,25 persen
11. Djan Faridz: 0,25 persen.

Sedangkan untuk tingkat popularitasnya, berikut datanya:

1. Basuki T Purnama: 94 persen
2. Tantowi Yahya: 81 persen
3. Ridwan Kamil: 71,25 persen
4. Abraham Lunggana (Lulung): 69,25 persen
5. Hidayat Nur Wahid: 64,50 persen
6. Tri Rismaharini: 63,75 persen
7. Adhyaksa Dault: 50,75 persen
8. Alex Noerdin: 50,5 persen
9. Nachrowi Ramli: 45 persen
10 Djarot Saiful Hidayat: 42,5 persen
11 Djan Faridz: 22,5 persen
12. Nur Mahmudi Ismail: 21,25 persen
13. Sandiaga Uno: 20,75 persen

Dalam survei ini terungkap pula bahwa salah satu faktor yang turut mendorong peningkatan popularitas dan elektabilitas adalah buruknya kinerja lembaga pemerintah lain di DKI Jakarta.

“Nama Ahok punya popularitas dan elektabilitas tertinggi karena pertunjukan dari institusi lain itu buruk,” kata Philips.

Laporan Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

Sidney siang ini