• November 28, 2024
Korban tewas akibat gempa di Aceh mencapai 102 orang

Korban tewas akibat gempa di Aceh mencapai 102 orang

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Gempa terjadi saat warga sedang menunaikan salat subuh

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Total korban tewas akibat gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam terus bertambah pada Rabu, 7 Desember.

Hingga Kamis sore, jumlah korban tewas yang terkonfirmasi mencapai 102 orang.

“Ada kemungkinan bertambah karena tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban,” kata Kepala Pusat Informasi Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Jakarta.

Data ini berdasarkan rilis BNPB hingga Kamis pagi pukul 06.00 WIB. Total hingga saat ini tercatat 102 orang meninggal dunia, satu orang hilang, 136 orang luka berat, 616 orang luka ringan, dan 3.276 orang mengungsi.

  • Korban meninggal dunia sebanyak 99 orang (82 korban teridentifikasi), luka berat 128 orang, dan luka ringan 489 orang di Kabupaten Pidie Jaya.
  • Korban meninggal dunia 2 orang, luka berat 8 orang, dan luka ringan 127 orang di Kabupaten Bireuen.
  • 1 orang meninggal dunia dan 1 orang masih hilang di Kabupaten Pidie.

BNPB juga merilis kerugian materiil akibat gempa ini, antara lain 105 ruko roboh, 348 rumah rusak berat, 14 masjid rusak berat, satu RSUD Pidie Jaya rusak berat, dan satu unit sekolah roboh.

Seluruh korban dirujuk ke RSUD Pidie Jaya dan Puskesmas, kata Sutopo.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie dan Aceh Tamiang berkoordinasi mengirimkan personel dan alat berat untuk mengevakuasi korban.

Upaya pengobatan terus dilakukan hingga saat ini, kata Sutopo.

Proses penyaluran bantuan kepada para penyintas juga dilakukan, termasuk dari PMI Provinsi Banten. Mereka mengirim 500 paket paket keluarga, 500 paket perlengkapan kebersihanSelimut 1.000 buah, kantong jenazah 200 buah, jaket 50 buah, dan layar 500 buah.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo sebelumnya mengutus Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Teten Masduki untuk melakukan koordinasi dan penanganan bencana di Aceh. Bupati Pidie Jaya Ayyub Abbas mengatakan bantuan sudah mulai dikirimkan kepada para korban, salah satunya berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum.

“Mungkin kita harus segera siap dengan bantuan lainnya, makanan, dan tempat tinggal sementara bagi para korban,” kata Ayyub.

Sebelumnya, warga di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh panik dan lari dari rumahnya saat gempa berkekuatan 6,5 SR mengguncang wilayah tersebut pada Rabu pagi. Gempa terjadi dini hari saat warga sedang menunaikan salat subuh.

Menurut seismolog, getaran gempa dirasakan di seluruh Provinsi Aceh, yang sebelumnya pernah dilanda gelombang tsunami di Samudera Hindia pada tahun 2004. BPBD masih melakukan pendataan korban gempa.

Humas BNPB Sutopo mengatakan, dengan episenter dangkal dan sumber gempa berasal dari sesar aktif penyebab gempa yakni sesar Samalanga-Sipopok, diperkirakan akan terjadi bangunan yang tidak tahan gempa.

Episenter gempa terletak di 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 kilometer tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 kilometer.

“Gempa bumi tidak menimbulkan tsunami,” kata Sutopo.—Dengan laporan oleh AFP/Rappler.com