• November 23, 2024

Ulangi mimpi buruk dua tahun lalu

Dua musim lalu, Atletico Madrid menyingkirkan Barcelona dari Liga Champions di perempat final. Mereka ingin mengulanginya.

JAKARTA, Indonesia – Barcelona dengan nyaman memimpin Divisi Primera di puncak klasemen. Namun bukan berarti mereka tidak bisa disentuh. Salah satu buktinya adalah mereka kalah klasik melawan Real Madrid 1-2 Minggu lalu, 3 April.

Dengan kata lain, tim berjuluk Blaugrana itu masih punya banyak celah. Mereka bahkan mungkin terjatuh di kandang suci mereka di Camp Nou.

Maka dari itu, pasukan Diego Simeone yang melakoni leg pertama babak perempat final Liga Champions dengan bertandang ke Catalonia, Rabu 6 April, pukul 01.45, tak perlu kehilangan mental. Sebab, tuan rumah sebenarnya sedang berusaha memulihkan mentalitasnya sendiri pasca kekalahan memalukan tersebut.

Selain itu, tim memiliki nama panggilan Merah Putih Itu hanya pesta gol ke gawang Real Betis 5-1.

Memang rekor pertemuan Barcelona dan Atletico selalu didominasi oleh raksasa Catalan. Namun, sejak kedatangan Simeone di Vicente Calderon, kandang Atletico, lima tahun lalu, Barca selalu kesulitan mengalahkan mereka.

Faktanya, dua tahun lalu adalah Atleti yang memulangkan Barca lebih awal dari Liga Champions. Juga di perempat final.

Di divisi Primera musim ini, Atleico kalah dua kali dengan skor sama-sama 1-2. Namun pada putaran kedua yang digelar pada 30 Januari, Atleti –sebutan Atletico– sempat unggul 1-0 lewat Koke sebelum disamakan oleh Lionel Messi dan dihancurkan oleh gol Luis Suarez.

Pada laga tersebut, Atleti memberikan perlawanan seimbang sebelum bek kiri Filipe Luis akhirnya dikeluarkan dari lapangan karena menendang Messi.

Gabi dan kawan-kawan dikenal memiliki pertahanan yang sangat kuat. Mereka tampil kompak dengan fokus bertahan di lini tengah.

Taktik Atleti sudah siap merek: bertahan sangat dalam, menekan dengan sangat agresif dan menyerang lawan dengan serangan balik.

Di menit-menit awal pertandingan, Barca beberapa kali gagal dengan skema tersebut. Namun pergerakan bebas Jordi Alba di area sayap kiri membuat Atleti bingung.

Puncaknya, bek kiri Timnas Spanyol itu mampu memberikan umpan kepada Messi yang berdiri bebas di depan gawang.

Tunggu kejutan Atleti

Simeone harus memastikan kelalaian tersebut tidak terulang lagi. Pelatih berpaspor Argentina itu mampu meniru gaya bertahan Real saat dihujani trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, Neymar).

Mereka tidak membuat garis pertahanan yang tinggi untuk menghindari umpan terobosan dan Lari cepat MSN memang sangat cepat. Kuartet belakang Real cenderung bermain dengan garis pertahanan rendah. Namun saat MSN memasuki zona akhir, mereka menekan dengan keras.

Duel di area akhir jelas menjadi keistimewaan bek Atleti. Selain itu, Luis Gimenez, Juanfran, Diego Godin dan Filipe Luis sangat familiar dengan karakter MSN. “Kedua tim saling kenal. “Saya kira tidak akan ada banyak kejutan di pertandingan ini,” kata Simeone dikutip dari situs resmi UEFA.

Diakui Simeone, kemenangan Real atas Barca sudah cukup meningkatkan mentalitas timnya. Meski demikian, ia tak yakin pasukan Luis Enrique akan terkena dampak kekalahan tersebut.

“Barca adalah tim besar. Mereka akan segera melupakannya. “Kami sebenarnya berharap mereka bisa tampil maksimal,” ujarnya Mantan pemain Lazio dan Inter Milan.

Di kubu tuan rumah, Enrique mewaspadai kejutan dari Atleti. Ia khawatir tim Merah Putih akan bermain berbeda. Pasalnya Barca dua kali mengalahkan mereka musim ini.

“Kami harus terbuka dan mengumpulkan informasi apakah mereka akan bermain berbeda dari biasanya,” kata Enrique.

Kekalahan melawan Real, kata Enrique, merupakan peristiwa kemanusiaan. Andres Iniesta dan kawan-kawan bukanlah mesin. “Kami bermain selama 65 menit tanpa membuat kesalahan. Namun pada akhirnya kami berhasil melakukannya dan lawan yang besar menghukum kami,” dia berkata.

Kekalahan ini justru membuat Barca sangat ingin kembali ke performa terbaiknya.

“Kami bahkan lupa bagaimana rasanya kalah. “Kami sekarang berada di bawah motivasi besar untuk kembali ke rentetan kemenangan kami,” katanya.—Rappler.com

BACA JUGA:

Hongkong Prize