• September 23, 2024
Ribuan ikan tiba-tiba ditemukan mati di sebuah sungai di Bantul

Ribuan ikan tiba-tiba ditemukan mati di sebuah sungai di Bantul

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Warga menduga ribuan ikan mati akibat limbah beracun yang dibuang pabrik gula dan minuman beralkohol di Kecamatan Kasihan. Klaim ini masih belum dapat dibuktikan.

BANTUL, Indonesia – Ribuan ikan berbagai spesies yang hidup di Sungai Bedog, Bantul, Yogyakarta ditemukan mati mendadak pada Minggu, 29 Mei. Beberapa ikan lainnya terlihat mati dan terapung di aliran sungai.

Menurut warga Dusun Dukuh, Desa Guwasari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Faizal Afnan mengatakan, matinya ribuan ikan di Sungai Bedog pertama kali diketahui warga sekitar pukul 01.30 dini hari. Saat itu ia bersama 3 rekan lainnya berencana membuat foto dokumenter untuk profil desa dan karang taruna Dipo Ratna Muda.

“Tapi sesampainya di sungai, ternyata banyak ikannya lebih kecil dan mati,” kata Faizal.

Beberapa warga yang mengetahui kematian ikan tersebut kemudian membawa kantong plastik dan menangkap ikan tersebut. Belum diketahui secara pasti apa penyebab matinya ribuan ikan di Sungai Bedog. Namun mereka menduga hal tersebut disebabkan oleh limbah pabrik gula dan minuman beralkohol yang terletak di Kecamatan Kasihan.

Kecurigaan bermula karena pabrik tersebut diketahui membuang limbah pada malam hari. Warga Dusun Iroyudan, Desa Guwasari, Kabupaten Bantul, Mustangin mengatakan, hampir setiap tahun saat musim penggilingan tebu tiba, warga di sekitar sungai selalu menemukan ikan mati dalam jumlah banyak.

Bahkan, pada tahun 2013 lalu, warga sekitar Sungai Bedog terpaksa menutup hidung karena tidak tahan dengan bau bangkai ikan yang melimpah di sungai tersebut.

“Awal bulan ini ada kolam ikan di Dusun Karangber, Guwasari yang sumber airnya juga berasal dari Sungai Bedog. “Ikannya juga mati,” ujarnya.

Sementara itu, Reni Anggraini, Kepala Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Yogyakarta, mengatakan pihaknya belum berani memastikan penyebab ribuan ikan mati akibat keracunan limbah pabrik gula dan minuman beralkohol. . .

“Kami rutin mengecek kualitas air di sini, yakni 3 kali dalam setahun. Memang benar sungai ini ada isinya Kebutuhan oksigen biologis dan bakteri Colli dalam jumlah yang sangat tinggi dan jarang mengalami penurunan,” kata Reni saat ditemui di Dusun Jipangan, Kabupaten Bantul.

Untuk mencapai kesimpulan itu, tim harus melakukan uji pengambilan sampel di laboratorium. Sampel dapat diambil tidak hanya dari sungai, tetapi juga dari sumber lain. Pasalnya, limbah yang mencemari sungai berasal dari berbagai sumber, baik industri maupun domestik.

“Kita memerlukan hasil uji laboratorium jika ingin mengetahui penyebab pasti kematian ikan,” ujarnya.

Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, pemerintah kabupaten mengetahui keluhan warga terhadap limbah yang diduga dihasilkan pabrik gula dan minuman beralkohol. Untuk itu, pemerintah kabupaten berupaya agar pabrik tersebut berkomitmen memperbaiki proses pengolahan limbahnya.

“Kami berupaya melalui komitmen bersama untuk mencari solusi atas masalah ini. Setidaknya sampah tidak dibuang ke sungai dalam bentuk kasar seperti sekarang,” kata Abdul. – Rappler.com

BACA JUGA:

Hongkong Pools