Butet tentang video Freeport: Jangan berlama-lama
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Butet berkesempatan bertemu dengan Dirjen Freeport Indonesia saat itu, Maroef Sjamsoeddin.
JAKARTA, Indonesia—Artis Butet Kartaredjasa akhirnya buka suara soal kemunculannya dalam video #KenalFreeport yang diunggah perusahaan tambang di Papua itu ke kanal YouTube miliknya. Bukannya terang-terangan, Butet meminta media tidak membesar-besarkannya.
“Tidak perlu diperluas lagi, saya sudah memberikan informasinya kepada media,” ujarnya singkat kepada Rappler, Senin, 25 Januari.
Apa kata Butet di media?
“Itu bukan iklan, dan saya tidak dibayar,” katanya Laju.
Butet kemudian menjelaskan kronologisnya hingga wajahnya muncul di video.
Menurut Butet, kisahnya bermula pada Maret 2015 saat ia membawakan lakon Papua bertajuk bersama Djaduk Ferianto dan Agus Noor. Dokter dari Timur untuk Kami Indonesia di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Freeport yang turut membantu kinerja pun hadir. Di sana, Butet bertemu dengan Direktur Utama Freeport Indonesia saat itu, Maroef Sjamsoeddin.
Maroef, kata Butet, saat itu mengutarakan ide pembuatan panggung bertemakan “Papua untuk Indonesia dan Indonesia untuk Papua”. Butet dan kawan-kawan pun diminta menjaga aspek artistiknya. Jawaban Butet adalah konsep tersebut bisa dikembangkan. Tapi dia harus tahu dulu seperti apa Papua, termasuk Freeport. “Awalnya saya juga sepakat secara apriori dengan Freeport,” ujarnya.
Setelah perbincangan itu, kesempatan mengunjungi Papua baru datang pada Desember 2015. Kebetulan Butet bersama Djaduk Ferianto dan Agus Noor juga sempat mencari artis Papua untuk pentas Jazz Gunung di Bromo pada Agustus 2016. “Saat itulah kami diajak melihat lokasi tambang mereka,” kata Butet.
Butet kemudian diajak berkeliling kawasan pertambangan. Eksplorasi dilakukan mulai dari puncak Grasberg hingga bawah tanah. Dari Tembaga Pura, Butet dan kawan-kawan dibawa ke Timika, tempat fasilitas pengolahan limbah tambang Freeport berada.
Di sana, Butet melihat bagaimana lahan Grasberg yang berada di ketinggian lebih dari 4.000 meter tidak memiliki unsur hara dan hanya bisa ditumbuhi rumput, serta bisa diolah agar lebih produktif.
Di lokasi itu, kata Butet, terdapat sebidang lahan bekas tambang seluas 230 hektare yang sudah subur dan ditumbuhi berbagai pepohonan. “Aku penasaran terkagum-kagum,” dia berkata.
Kejutan tersebut kemudian direkam dalam bentuk video kesaksian dan kemudian disiarkan oleh Freeport. Banyaknya komentar negatif, kata Butet, membuat Freeport mencabut video tersebut saluran YouTube mereka.
Sebelumnya, video berdurasi sangat singkat yang dirilis pekan lalu dengan foto pemeran utama artis Butet Kartaredjasa memancing reaksi berbagai kalangan. Mulai dari netizen hingga masyarakat Papua, inilah kami.
Dalam video yang kini telah dihapus akun Freeport Indonesia tersebut, Butet menyebut PT Freeport Indonesia memiliki siklus dalam proses operasionalnya yang sangat peduli terhadap alam dan lingkungan. Bahkan, dia menyebut Freeport bertanggung jawab dengan mengembalikan kepada alam apa yang telah mereka rampas dari alam Papua.
Berikut video Butetnya:
//
Butet, Sang Humanis, dan Proyek “Peradaban Freeport”. Silakan menilai sendiri peradaban seperti apa yang Butet inginkan.
Diposting oleh Rahung Nasution pada hari Sabtu, 23 Januari 2016
Pernyataan Butet pun sontak menuai rasa penasaran warganet di Twitter. Netizen sepertinya tak percaya kalau yang berkomentar adalah artis terkenal seperti Butet. —Rappler.com
BACA JUGA: