Sepeninggal ayahnya, Natasha Rizki semakin belajar tentang kehilangan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Natasha Rizki masih mengenang kenangan bersama ayahnya yang meninggal dunia pada 30 November lalu
JAKARTA, Indonesia – Baru seminggu berlalu, Dasnir Makmur, ayah dari pesinetron Natasha Rizky, meninggal dunia. Saat itu, kenangan akan sosok ayahnya terus terngiang-ngiang di benak istri Desta.
Ditemui Natasha usai kunjungan Wardah Cosmetics ke RSIA Kemang Medical Care, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Desember, Natasha mencoba mengingat kembali sosok sang ayah dan bagaimana ia kini fokus merawat dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama ibunya.
“Aku akan pergi ke mama, Itu diaitu benar-benar terasa lebih baik Jaga baik-baik Ibunya. Ibu adalah segalanya. jangan lakukan itu ibu Itu diaWah, aku kuat sekali lagi kemarin saat Ayah tidak ada. Ya Allah. Jadi rasanya benar-benar menjadi seorang ibu Itu dia bagaimana,” kata Natasha.
Dari sang ibunda pula, Natasha mengaku banyak belajar tentang menjadi pribadi yang kuat dan tabah, apalagi pasca meninggalnya sang ayah.
“Jadi benarkah itu…, dia, Itu dia“, sangat rapuh, namun menunjukkan kalau dia kuat dihadapan anak-anaknya, tidak menangis atau merengek apapun.”
Kini setelah ayahnya tiada, Natasha hanya bisa mengingat kenangan hidupnya.
“Selama Ayah masih hidup, tentu kamu juga akan menyayangi Ibu, sedikit saja Menolaknya. Tidak sedikit, bahkan sering saya lakukan bertentanganapalagi aku menikah di usia muda bertentangan. Awalnya orang tuaku tidak setuju. Jadi ada banyak perdebatan.”
“Dari lima bersaudara, aku yang paling berisik kan. Sering diklaimapa yang saya inginkan Itu dia, pasti ada. Sebagai membantah, ini lebih rumit. Tapi setelah ayah tidak ada di sana kemarin, Itu diakayak, ya, saya merasa sangat tersesat. Karena ini pertama kalinya aku kalah seperti itu. Bahkan sekarang Papa baru seminggu pergi, rasanya masih aneh aha “Oh begitu, Ayah tidak ada,” ucap perempuan kelahiran 23 November 1993 itu.
“Jadi, saya belajar lebih banyak bahwa setiap orang menghadapi kematian, semua orang pasti mengalami kehilangan,” kata Natasha mengenang momen sebelum kepergian ayahnya.
“Sebelum meninggal, seminggu yang lalu, Ayah menitipkan parfum untukku. TIDAK memahami, mendesah, Mengapa. Kata orang, kamu ingin wangi seperti itu saat menghadap Tuhan. Aku hanya tidak tahu. Sangat tiba-tiba. Dia meninggal pada usia yang sangat muda, 23 tahun. Untung aku sudah menikah kan, dan anak Papa berlima semuanya sudah menikah. Jadi Ayah Lihat itu tenang.”-Rappler.com.