Bali United vs Persija Jakarta: Pertandingan penyelamatan muka
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Bali United tak mau dipermalukan untuk kedua kalinya di Piala Bhayangkara. Mereka berusaha mendapatkan kemenangan. Namun hal serupa juga terjadi pada Persija Jakarta
JAKARTA, Indonesia — Laga di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Bali pada Senin 21 Maret pukul 14.30 WIB akan menjadi ujian kedua bagi pelatih Bali United Indra Sjafri. Ia harus mampu mengembalikan kepercayaan diri Semeton Dewata, julukan fans Bali United yang selalu memenuhi stadion.
Namun, pekerjaan Indra tidak akan mudah. Ia harus menghadapi Persija Jakarta yang juga tak mau dipermalukan untuk kedua kalinya. Pada laga sebelumnya melawan PS Polri, julukan Macan Kemayoran yang melekat pada Persija seolah berubah menjadi Kucing Kemayoran. Mereka dihajar tiga gol tanpa balas oleh tim amatir.
Diakui Indra, Persija bukanlah lawan yang mudah karena dari segi performa mereka diakui sebagai tim kuat. Semangat bangkit kembali setelah kekalahan telak akan menambah motivasi tim ibu kota.
Indra optimistis timnya bisa meraih kemenangan kali ini. Pasalnya, performa Bali United semakin baik dibandingkan turnamen sebelumnya.
“Pemain menunjukkan grafik yang meningkat. Kami memang mendapat kartu merah, tapi para pemain merespons dengan baik. “Kami masih bisa mencetak gol untuk memperkecil defisit,” kata Indra, Senin 21 Maret.
Dia meyakinkan bahwa dia tidak akan banyak mengubah strateginya. Karena para pemain sudah memahami apa yang diinginkannya. Terbukti dengan hanya bermain sepuluh pemain, ia mampu menyulitkan Arema Cronus.
Untuk itu Indra akan melakukan perubahan formasi mulai sebelas dalam permainan ini. Salah satunya masuk Silvio Escobar sejak awal.
“Kami ingin memberikan tekanan sejak dini,” katanya.
Sementara itu, Paulo Camargo, pelatih Persija, sudah tak mau bergairah lagi dengan pertandingan tersebut. Tadinya dia yakin bisa mengalahkan PS Polri, namun nyatanya babak belur.
Menurut Paulo, ia perlu memaksimalkan bakat lokal dan memaksa pemain asing tampil lebih baik lagi.
Sejauh ini pemain impor belum menunjukkan kualitasnya. Mekan Nasyrov, Bezi Franck dan Wellington tidak menunjukkan permainan dan semangat penyesuaian yang tinggi untuk menyesuaikan diri dengan pemain lainnya.
“Pertandingan ini akan menjadi penilaian bagi mereka. “Kalau kinerjanya di bawah ekspektasi, kami sudah punya kebijakan,” ujarnya. —Rappler.com
BACA JUGA: