5 Hal Tentang Maestro Seni Lukis Indonesia, Affandi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pelukis Affandi Kusoema lahir pada tanggal 1 Mei 1907
JAKARTA, Indonesia — Hari ini, 1 Mei 2017, merupakan hari ulang tahun ke-110 Maestro Seni Lukis Indonesia Affandi. Untuk mengenang hal tersebut, Google Indonesia memposting lukisan wajah Affandi sebagai Google coretan Hari ini. Affandi sendiri meninggal pada 23 Mei 1990.
Rappler Indonesia telah mengumpulkan 5 hal tentang Affandi yang patut kamu ketahui:
1. Lebih dari 2000 lukisan
Lahir di Cirebon, Jawa Barat, seniman ini merupakan pelukis Indonesia yang telah menghasilkan lebih dari 2000 lukisan. Karya-karyanya telah dipamerkan dan memukau pecinta seni di Asia, Eropa, dan Amerika.
Bahkan, pada tahun 1950-an ia kerap menggelar pameran tunggal di India, Inggris, dan Amerika Serikat.
2. Memperoleh pendidikan tinggi
Dari segi pendidikan, Affandi mengenyam pendidikan formal di sekolah-sekolah bergengsi pada masanya. Ia mengenyam pendidikan dari Hollandsch-Inlandsche School (HIS), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), dan Algemeene Middlebare School (AMS).
Ia juga mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas Singapura pada tahun 1974 berkat karya-karyanya yang terkenal di dunia.
3. Berkontribusi pada dunia seni rupa Indonesia
Meski tercatat sebagai pelukis internasional, Affandi juga turut berjasa dalam dunia seni rupa Indonesia. Sekitar tahun 1930-an, Affandi bergabung dengan Kelompok Lima Bandung yang beranggotakan lima orang pelukis asal Bandung, yaitu Affandi, Hendra Gunawan, Barli, Sudarso dan Wahdi.
Kelompok ini memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan seni rupa Indonesia dengan membentuk kelompok belajar bersama untuk saling membantu dan bekerjasama antar pelukis.
4. Berpartisipasi dalam masa kemerdekaan
Pada masa kemerdekaan tahun 1945, banyak seniman yang turut serta dalam peristiwa bersejarah tersebut, termasuk Affandi. Ia ditugaskan membuat poster ide Presiden Soekarno yang menggambarkan seseorang yang berhasil melepaskan diri dari belenggu. Sedangkan kata-kata yang tertulis dalam lukisan “Boeng, Ajo Boeng” merupakan usulan penyair Chairil Anwar.
5. Karyanya diabadikan di Museum Affandi
Saat Affandi masih hidup, museum ini juga berfungsi sebagai sanggar tempatnya melukis. Terletak di tepi Sungai Gajah Wong, Yogyakarta, museum ini memiliki luas 3.500 meter persegi dan menampung 300 lukisan Affandi.
Tak hanya karya Affandi, museum ini juga memamerkan karya seniman Tanah Air lainnya seperti Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli dan Muchtar Apin. Selain itu ada juga lukisan putri dan cucu Affandi, Kartika dan Didit.
—Rappler.com