• November 25, 2024
Polisi sedang menyelidiki penyebab ledakan di SPBU Patung Kuda Maros

Polisi sedang menyelidiki penyebab ledakan di SPBU Patung Kuda Maros

Ini adalah ringkasan buatan AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Empat dari delapan korban menderita luka bakar lebih dari 50 persen. Mereka dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Aparat kepolisian di Maros masih menyelidiki penyebab ledakan yang terjadi pada Selasa malam, 7 Maret 2018 di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Patung Kuda. Ledakan tersebut mengakibatkan delapan orang terluka. Bahkan, empat korbannya mengalami luka bakar parah.

Kapolres Maros, AKBP Erik Ferdinand mengatakan, polisi belum bisa berspekulasi lebih jauh mengenai penyebab ledakan tersebut. Ledakan itu bisa saja disebabkan oleh korek api atau radiasi dari ponsel.

Erik menjelaskan, ledakan tersebut diawali oleh beberapa teknisi Pertamina Makassar yang berniat membersihkan tangki tanam untuk diupgrade ke sistem digital. Ada dua tangki yang akan diupgrade yaitu tangki Pertamax dan tangki Premium.

“Saat tangki Pertamax dibersihkan tidak terjadi apa-apa, bahkan ketika tangki Premium dibersihkan dalam kondisi aman,” kata Erik.

Namun, ketika akan menyerap air yang digunakan untuk membersihkan lumpur di tangki, ledakan besar terjadi. Dia mengatakan tangki itu bersih dari bahan bakar premium.

“Menurut pemilik SPBU, Troy, ada percikan api dan terjadi ledakan. Saya sangat cepat sehingga para korban tidak punya waktu untuk menyelamatkan diri,” katanya.

Polisi saat ini sedang menyelidiki penyebab ledakan tersebut. Pengoperasian SPBU harus dihentikan total.

Korban mengalami luka bakar

Polisi berhasil mendapatkan identitas delapan korban yang terkena dampak langsung ledakan di SPBU tersebut. Mereka adalah Abdul Razak (44 tahun) dan Riko Tendean (40 tahun) yang bekerja sebagai pembersih silinder premium, Jamaludin (30 tahun) dan Makkulau (28 tahun) sebagai supervisor teknisi, Sunardi (18 tahun), Firman (20 tahun). ) ), Rizal (19 tahun) dan Suardi (22) yang merupakan operator SPBU.

Empat di antaranya menjalani perawatan intensif di RSUD Salewangeng Maros. Bahkan, empat di antaranya luka berat dan dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Empat korban yang mengalami luka paling serius adalah teknisi dan supervisor pembersih tangki yang didatangkan langsung oleh Pertamina Makassar.

“Keempat korban ini mengalami luka bakar lebih dari 50 persen. Bahkan ada yang sampai 60 persen,” kata Erik.

Saat ledakan terjadi, keempat korban memang berada sangat dekat dengan tangki tanaman SPBU. Sementara itu, empat operator SPBU juga berdiri tak jauh dari tangki.

Tim polisi saat ini terlibat dalam interogasi awal terhadap pemilik SPBU. Rencananya, keterangan korban akan diambil setelah kondisi korban membaik.

“Kami menunggu empat korban terburuk untuk dapat memberikan informasi. Karena mereka yang paling tahu kronologis lengkap kejadiannya,” ujarnya. – Rappler.com

lagu togel