Generasi yang berkualitas mampu mengatasi kompleksitas tantangan global
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
KB merupakan investasi strategis untuk memastikan generasi mendatang dapat berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan, keamanan global, dan kesejahteraan global
BALI, Indonesia – Perubahan dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan memerlukan kesiapan sumber daya manusia.
Kita tahu bahwa dunia sedang berubah menjadi semakin ekstrim, kompleks, dan tantangan ke depan semakin berat, kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Konferensi Internasional Keluarga Berencana IV di Nusa Dua, Bali, Senin. sore, 25 Januari. resmi dibuka. 2016.
Perubahan dunia yang ekstrim dan semakin kompleks hanya dapat dihadapi jika kualitas hidup seluruh penduduk bumi menunjukkan peningkatan.
“Hanya ibu yang sehat, anak yang sehat, dan keluarga yang sehat yang dapat melahirkan generasi yang berkualitas, berbudi luhur, berkarakter, dan cinta sesama,” kata Presiden.
Untuk itu, keluarga berencana (KB) sangatlah penting. “KB merupakan investasi strategis untuk memastikan generasi mendatang dapat berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan, keamanan global, dan kesejahteraan global,” kata mantan Wali Kota Solo ini.
Lanjut Jokowi, berkat kerja keras, ketekunan, dan keikhlasan orang-orang seperti yang hadir dalam konferensi ini yang mewujudkannya.
“Kami merasa terhormat menjadi tuan rumah dan bangga atas kehadiran Anda. Kami bekerja keras untuk menghidupkan kembali KB. “Kami sadar tantangan yang dihadapi keluarga Indonesia semakin besar,” kata Presiden.
Angka kelahiran yang tinggi
Hal ini dikarenakan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia yang cukup pesat. Menurut Presiden, laju pertumbuhan pada 2014-2015 sebesar 1,35 persen. Dalam satu tahun bertambah 3 juta orang. Angka kelahiran tahun 2010-1015, lahir 2,4 anak atau setiap perempuan mempunyai tiga anak.
“Kita juga akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2020-2030, dimana usia produktifnya tinggi, tapi lansianya tidak ada,” kata Jokowi.
10 tahun stagnasi
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan program KB mengalami stagnasi dalam 10 tahun terakhir.
Ia juga berharap program keluarga berencana di Indonesia harus dioptimalkan. “Di Indonesia, capaian program KB masih belum optimal. Program keluarga berencana mengalami stagnasi selama 10 tahun terakhir. CFR (tingkat kematian kasusAngka kematian (dibandingkan jumlah penderita penyakit tertentu) masih sebesar 61,9 persen, kata Puan.
Menurutnya, pemerintah kini menghadapi tantangan berat. Meski demikian, Puan menegaskan pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikannya.
“Ini merupakan kesempatan untuk memperkuat komitmen kita terhadap keluarga berencana, pengembangan teknologi keluarga berencana, serta menunjukkan komitmen kita terhadap kemajuan keluarga berencana di seluruh dunia untuk mencapai pembangunan dan kesehatan yang berkelanjutan,” ujarnya.
“Forum ini akan membahas bagaimana mempersiapkan bonus demografi 2020-2030. Oleh karena itu perlu adanya kesiapan pemerintah khususnya antara BKKBN dan Kementerian Kesehatan sehingga peningkatan kapasitas perempuan harus dipersiapkan. “Perempuan mempunyai hak ketika harus menikah dan mempunyai anak,” ujarnya.
Konferensi yang dihadiri ribuan peserta dari berbagai negara di Eropa, Amerika, Afrika dan Asia ini diharapkan dapat memperkuat komitmen terhadap keluarga berencana. — Rappler.com
BACA JUGA