• September 28, 2024
Kata Luhut soal #LuhutFearofMedsos

Kata Luhut soal #LuhutFearofMedsos

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Staf khusus Menko Polhukam mengatakan, konteks pernyataan Luhut dalam rangka deradikalisasi propaganda ISIS di media sosial.

JAKARTA, Indonesia – Setelah disebutkan dalam kasus tersebut dugaan pencatutan nama Presiden Joko “Jokowi” Widodo, dengan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Apa penyebabnya?

Saat ditanya wartawan mengenai pendapat Luhut mengenai penguasaan media sosial, Luhut mengatakan media sosial memang harus diatur.

“Bangsa ini harus disiplin. Negara demokrasi harus tetap punya aturan. “Kalau tidak disiplin, akan banyak (tindakan) yang anarkis,” kata Luhut. di sela-sela Konferensi Kelapa Sawit Indonesia (IPOC) 2015 di Nusa Dua, Bali, menyukai dikutip Republika pada hari Kamis, 26 November.

Media kemudian mengaitkan pernyataan Luhut tersebut Surat Edaran Kapolri tentang Ujaran Kebencian (Kebencian).

Seperti diketahui, Kapolri Badrodin Haiti mengeluarkan surat edaran No. SE/6/X/2015 tantangan Mengatasi ujaran kebencian. Surat edaran tersebut mendapat reaksi beragam dari masyarakat, meski sebagian besar menentangnya.

Pengamat media Ignatius Haryanto misalnya, mengatakan Polri harus berhati-hati dalam menerapkan ujaran kebencian, terutama kepada masyarakat yang kritis terhadap pemerintah.

“Karena kritik terhadap penguasa akan dengan mudah masuk kategori Kebencian, “Meski ada kritik serius di dalamnya, tapi tujuannya bukan sekedar makian,” kata Ignatius kepada Rappler saat itu.

Luhut Takut Media Sosial?

Pengguna media sosial (medsos) pun ikut bereaksi ketika berita di atas tersebar. Mereka menyebut Luhut khawatir dengan persepsi masyarakat terhadap dirinya dan pemerintahan Jokowi.

Tagar #LuhutTakut Medsos pun ramai digunakan warganet yang mengkritisi pernyataan Luhut di media.

Tanggapan Luhut?

Rappler mencoba mendapatkan konfirmasi dari Luhut, namun tidak bisa membalas. Staf khusus Menko Polhukam bidang media Atmadji Sumarkidjo menjelaskan pernyataan yang beredar di media.

Menurut Atmadji, pernyataan Luhut harus diberikan konteks, bukan sekedar dimaknai sebagai upaya meregulasi media sosial karena takut dikritik.

Ungkapan ‘menertibkan’ patut dilihat dalam ceramahnya yang bertema deradikalisasi, dan betapa canggihnya ISIS dalam memanfaatkan media sosial untuk merekrut agen dan simpatisan baru, kata Atmadji kepada Rappler, Jumat, 27 November.

Atmadji juga menyayangkan pemberitaan media yang hanya mengutip sebagian dan mengabaikan konteks sebenarnya dari pernyataan Luhut. Apalagi ketika berita tersebut viral di media sosial dan lepas dari konteks awalnya.

Seperti diberitakan Rappler sebelumnya, simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia sangat aktif di media sosial.

ISIS diyakini merupakan organisasi yang sangat mahir memanfaatkan media sosial untuk propaganda dan radikalisasi. Cara ISIS memanfaatkan media sosial adalah dengan konsisten mengunggah konten untuk menarik simpati generasi muda yang merasa terpinggirkan. —Rappler.com

BACA JUGA:

Sidney hari ini