Besok, Presiden Jokowi akan memberi nama baru pada pesawat N219
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Kami serahkan sepenuhnya kepada Pak Jokowi untuk memberi nama N219.”
BANDUNG, Indonesia — Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo akan memberi nama pada pesawat N219 hasil karya PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Penamaan tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 10 November 2017.
“Jumat pukul 09.00 WIB pagi. “Penetapan nama oleh Presiden RI dilakukan di Halim,” kata Arie Wibowo, Direktur Produksi PTDI, dalam siaran pers yang diterima Rappler, Kamis 9 November 2017.
Pesawat N219 menjalani gladi resik pada hari Kamis pukul 11.00 WIB untuk penamaan pesawat N219. Keesokan harinya, Jokowi akan diberikan kebebasan untuk menentukan nama yang akan diberikan pada pesawat karya anak bangsa tersebut.
“Kami serahkan sepenuhnya kepada Pak Jokowi untuk memberi nama N219,” kata Irlan Budiman, Manajer Hukum dan Humas PTDI.
Pesawat N219 rencananya berada di Lanud Halim Perdanakusuma hingga 11 November 2017 atau sehari setelah diberi nama oleh Presiden Joko Widodo.
Pesawat N219 sedang dalam proses perolehan Type Certificate atau sertifikasi kelaikudaraan desain pembuatan pesawat. Sertifikat ini diterbitkan oleh badan pengawas, dalam hal ini otoritas di wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan.
Sejauh ini, pesawat N219 telah melakukan tujuh kali uji terbang, termasuk satu kali uji terbang dari Bandung menuju Jakarta. Pada 8 November 2017, pesawat N219 melakukan uji terbang ke-7 dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, menuju Bandara Halim Perdanakusuma, DKI Jakarta.
Kapten Esther Gayatri Saleh, Chief Test Pilot PTDI sebagai Pilot in Command (PIC), Kapten Adi Budi Atmoko sebagai First Officer (FO) bersama Ir. Yustinus Kus Wardana dan Adriwiyanto Onward Kaunang selaku Flight Test Engineers (VTE) berhasil menerbangkan pesawat N219 menuju Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
PTDI berhasil melakukan uji terbang pertama pesawat N219 pada 16 Agustus 2017. Kemudian pesawat N219 kembali melakukan uji terbang pada 23 Agustus 2017, 15 September 2017, 16 September 2017.
Pada uji terbang ke-2 hingga ke-4, pesawat N219 melakukan hal tersebut penanganan uji karakteristik mutu untuk mengetahui karakteristik pesawat dan tes kinerja mesin untuk mengetahui karakteristik dan kinerja mesin pesawat N219.
Setelah menjalani serangkaian perbaikan untuk meningkatkan performa, pesawat N219 kembali melakukan uji terbang ke-5 pada 5 November 2017 oleh periksa sistem kontrol penerbangan untuk mengetahui respon masing-masing komponen pesawat terhadap setiap masukan data ke dalam sistem.
Pada uji terbang ke-6, 6 November 2017, pesawat N219 tampil kontrol fungsional navigasi sistem untuk mengetahui apakah sistem avionik, sistem komunikasi, peralatan navigasi dan seluruh instrumen yang ada di pesawat berfungsi dengan baik.
Bersamaan dengan uji terbang prototipe pesawat N219 pertama, PTDI sedang membangun 3 prototipe pesawat N219 di Hangar N219 PTDI, Bandung. PTDI akan menyiapkan 2 prototipe pesawat N219 untuk uji terbang hingga 300 Jam terbang dan 2 prototipe lainnya yang harus dilakukan uji kelelahan, pengembangan uji terbang Dan sertifikasi uji terbang yang membutuhkan 3000 siklus tes kelelahan untuk mendapatkan Sertifikat Tipe pada tahun 2018.
Selanjutnya, fase-fase dimulai produksi serial mendapatkan Sertifikat Produksisehingga pesawat N219 pertama siap dan layak memasuki pasar pada tahun 2019, dengan prioritas memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan harga yang kompetitif. —Rappler.com