• November 27, 2024
Mereka yang hadir pada Simposium Nasional ’65

Mereka yang hadir pada Simposium Nasional ’65

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ada nama Todung Mulya Lubis hingga Abraham Lunggana

JAKARTA, Indonesia—Simposium Nasional ’65 diselenggarakan pada 18-19 April di Hotel Aryaduta. Selama dua hari, kurang lebih 200 peserta akan membahas tragedi pembunuhan massal tahun 1965 dari sudut pandang sejarah.

Riwayat apa yang harus diperbaiki?

Dalam perjalanan hidup bangsa Indonesia, tahun 1965 mengingatkan kita pada sejarah Gerakan 30 September 1965 yang telah melewati setengah abad lebih. Kejadian ini praktis terdiri dari dua aksi.

Aksi pertama ditandai dengan penculikan seorang perwira Tentara Nasional Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1965 sekitar pukul 03.00 dini hari dan jenazahnya ditemukan di sebuah sumur tua di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Aksi kedua yang merupakan tahap selanjutnya dari tragedi 1965 adalah operasi pengejaran yang tidak hanya dilakukan oleh TNI tetapi juga meluas hingga konflik horizontal di berbagai daerah yang mengakibatkan banyak jatuhnya korban jiwa dari mantan anggota PKI.

Beberapa pimpinan PKI diadili dan dijatuhi hukuman dalam Sidang Pengadilan Militer Luar Biasa.

Namun, puluhan ribu orang lainnya diasingkan, dipenjarakan dan disiksa tanpa pengadilan atau kesempatan untuk membela diri dan langsung mengalami penahanan dalam jangka waktu lama yang dikenal sebagai tahanan politik.

Perampasan hak-hak dasar warga negara tidak hanya dialami oleh tapol dalam bentuk penahanan tanpa proses pengadilan, namun perampasan hak-hak dasar terjadi pada warga negara yang teridentifikasi eks anggota PKI dalam berbagai bentuk diskriminasi dan stigmatisasi di masyarakat menjadi, pelarangan banyak karya intelektual, dan ketakutan untuk menyebarluaskannya, karena hanya dengan membicarakannya saja, orang berisiko terkena stigma.

Pertemuan ini akan membahas kekhawatiran dan tuduhan yang belum pernah dibicarakan satu meja antara pelaku dan korban.

Simposium ini akan dibagi menjadi empat sesi setiap harinya. Jadi totalnya ada delapan sesi dengan topik berbeda.

Jadi siapa yang diundang?

Ada enam kriteria undangan.

  1. Kementerian/Lembaga
  2. Individu
  3. Organisasi masyarakat
  4. Partai-partai politik
  5. Universitas
  6. Media

Berikut beberapa nama yang disebutkan akan hadir:

  • Abdurrahman Saleh
  • Amidhan (Majelis Ulama Indonesia)
  • Hakim Arief Rahman
  • Azyumardi Azra
  • Din Sjamsuddin
  • Franz Magnis-Suseno
  • Goenawan Muhammad
  • Hesri Setiawan
  • Bantuan Ilham
  • Salahuddin Wahid
  • Philips Vermont
  • Romo Benny Susetyo
  • Sinta Nuriyah
  • Todung Mulya Lubis
  • Abraham Lunggana
  • Semoga beruntung Untung
  • Cabang Dahnil Anzar Simanjun
  • Dolorosa Sinaga
  • Haris Azhar (KontraS)
  • Gusdurian
  • GP Ansor
  • Coba Sutrisno
  • Nursyahbani Katjasungkana
  • Eva Kusuma Sundari
  • Ulil Abshar Abdullah
  • Komaruddin Hidayat
  • SoekmawatiSoekarno Putri

—Rappler.com

BACA JUGA

Data HK Hari Ini