Arsenal vs Paris Saint-Germain: Untuk status juara grup
- keren989
- 0
Benarkah PSG Lebih Berambisi di Liga Champions Dibandingkan Arsenal?
JAKARTA, Indonesia — Bagaimana sisa laga final Grup A Liga Champions antara Arsenal kontra Paris Saint-Germain (PSG), Kamis 24 November pukul 02.45 WIB dini hari? Kedua tim sudah dipastikan lolos ke putaran kedua ajang sepak bola paling bergengsi di benua Eropa tersebut. Dua tim lainnya juga tidak mungkin bisa mengejar ketinggalan, apapun yang terjadi di pertandingan.
Namun meski tak lagi menjadi penentu, dua tim elite Inggris dan Prancis setidaknya bisa memperebutkan satu hal: status sebagai juara grup. Dengan total 10 poin dari 3 kemenangan ditambah satu kali seri, kemenangan akan membuat salah satu dari mereka lolos ke babak berikutnya sebagai juara.
Memang hasil imbang saja sudah cukup bagi Arsenal yang menjadi tuan rumah di laga ini. Mereka memiliki rekor produktivitas dengan surplus 9 gol. Sedangkan PSG hanya mencetak 6 gol.
Namun sebagai manajer yang mendewakan permainan menyerang dan keindahan jauh lebih penting daripada substansi, Arsene Wenger tentu tidak ingin bermain hanya demi hasil imbang. Ia akan menginstruksikan Laurent Koscielny dan kawan-kawan untuk memberikan pelajaran kepada pasukan Unai Emery.
Apalagi urusan kedua klub belum selesai. Kedua tim hanya mampu bermain imbang 1-1. Arsenal jelas semakin penasaran. Apalagi, pada laga kali ini mereka seharusnya bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain setelah Marco Verratti mendapat kartu merah.
Striker Arsenal Olivier Giroud juga mendapat kartu merah, namun itu terjadi setelah pertandingan memasuki waktu waktu terluka.
Oleh karena itu, pada laga yang digelar di Emirates Stadium, kandang Arsenal, tim tuan rumah masih penasaran untuk mengakhirinya Orang Paris. Ambisi tersebut akan semakin besar, pasalnya di Liga Inggris, klub asal London Utara itu mulai kesulitan meraih kemenangan.
Dalam dua pertandingan terakhir, Penembak hanya bisa menggambar. Yakni melawan Tottenham Hotspur dan Manchester United dengan skor sama-sama 1-1.
Upaya tersebut semakin terbuka karena PSG kerap kesulitan menghadapi tim asal Inggris. Dalam 8 penampilannya di Negeri Ratu Elizabeth, klub yang diakuisisi Qatar Investment Authority (QIA) hanya meraih satu kemenangan. Sisanya, empat kekalahan dan tiga kali imbang.
Catatan statistik kepala ke kepala PSG juga kalah dengan Arsenal. Tim ibu kota belum pernah mengalahkan Arsenal di kompetisi Eropa, hanya mencatatkan 2 kali seri dan satu kekalahan.
Satu-satunya masalah Arsenal adalah kebugaran Alexis Sanchez. Pers lokal Inggris meyakini Wenger memaksa pemain Chile itu tampil melawan Manchester United pada Sabtu 19 November.
“Jika kondisinya 100 persen, keputusan memainkan pemain sepenuhnya ada di tangan saya,” tegas Wenger seperti dikutip BBC. Dan saya tidak pernah memaksa pemain untuk tampil dalam kondisi buruk, tambahnya.
PSG lebih ambisius
Kendati demikian, Arsenal tetap harus mewaspadai kebangkitan PSG. Raksasa Prancis mengawali persaingan di Ligue 1 dengan batu sandungan. Keharmonisan tim juga terganggu dengan pernyataan tajam sejumlah pemain terhadap Emery, manajer baru yang didatangkan dari klub Spanyol Sevilla.
Namun perlahan tapi pasti, juara dua kali Liga Europa itu mampu berturut-turut membawa PSG kembali ke jalur kemenangan. Mereka tidak terkalahkan dalam 9 pertandingan kompetitif berturut-turut.
Selain itu, safari mereka ke London tidak terganggu dengan absennya banyak pemain. Dalam daftar pemain utama, hanya Angel Di Maria dan Javier Pastore yang tidak bisa diturunkan.
Dengan skuad gemuk, PSG masih bisa diperkuat bomber tajam Edinson Cavani, Jese, dan Lucas Moura yang menjadi trisula terdepan dalam format 4-3-3.
Kehadiran Blaise Matuidi dan Marco Verratti juga akan memberi semangat pada lini tengah PSG. Gelandang Arsenal seperti Granit Xhaka dan Francis Coquelin akan diajak adu stamina.
Situasi ini membuat Wenger tidak bisa menganggap enteng tamunya malam ini. Jika Arsenal serius menggarap ajang ini, kemenangan menjadi salah satu bukti sahih yang bisa dipercaya.
Apalagi QIA selaku pemilik PSG dikenal sangat berambisi meraih gelar juara, khususnya Liga Champions. Sebagai Wenger sejuk dan tenangmempersiapkan diri mereka untuk merana di tengah pendukung mereka sendiri. —Rappler.com