blog.ur-doc.com

Operasi blepharoplasty yang biasa dilakukan di Korea Selatan juga bisa dilakukan di Indonesia

JAKARTA, Indonesia – Operasi kelopak mata atau biasa disebut blepharoplasty sudah umum dilakukan di Korea Selatan, baik bagi para selebritis maupun masyarakat umum. Tujuannya mungkin bermacam-macam, ada yang hanya ingin mempercantik diri atau mengatasi masalah kesehatan pada mata.

“Oculoplasty bekerja tidak hanya dari segi kosmetik saja, tapi kami juga melakukan rekonstruksi terkait fungsi bola mata itu sendiri dan fungsi penglihatan,” kata MarComm Jakarta Eye Center Diah Prasetyo saat ditemui Rappler, pekan lalu.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai operasi kelopak mata, berikut 5 hal yang mungkin belum Anda ketahui tentang Blepharoplasty, seperti dijelaskan oleh Dr. Yunia Irawati, Direktur Utama Jakarta Eye Center.

1. Dapat dilakukan di Indonesia

Korea Selatan merupakan salah satu pusat Blepharoplasty yang sering dikunjungi oleh masyarakat dari seluruh dunia, termasuk pasien dari Indonesia. Tampaknya hal tersebut juga bisa dilakukan di Indonesia dengan kualitas yang tidak kalah bagusnya.

Salah satu tempat terpercaya yang dapat memberikan layanan Blepharoplasty adalah Jakarta Eye Center (JEC) yang kini telah memiliki tiga cabang di Jakarta dan sekitarnya. Di rumah sakit spesialis mata ini terdapat departemen khusus Oculoplasty yang menangani operasi untuk mempercantik kelopak mata.

Operasi blepharoplasty di JEC dapat dilakukan dengan biaya Rp9 juta hingga Rp20 juta, tergantung kasus pada mata pasien.

2. Permintaan meningkat dalam 2 tahun terakhir

Dalam dua tahun terakhir, pasien Blepharoplasty di JEC meningkat sekitar 25%. Sebanyak 80% pasien Blepharoplasty merupakan pasien dewasa yang terdiri dari wanita dan pria yang ingin mempercantik penampilan, baik untuk mempercantik kelopak mata bagian atas agar mata terlihat lebih besar, hingga yang ingin menghilangkan kantung mata agar terlihat lebih segar.

Namun ada juga pasien yang menjalani operasi karena faktor kesehatan. Ada pasien yang mengalami gangguan mata akibat kelopak mata yang tidak pas, salah satunya bulu mata yang cenderung terkulai hingga tertusuk-tusuk dan menimbulkan kemerahan pada bola mata.

3. Ideal untuk dilakukan sebagai orang dewasa

Jika hanya sekedar untuk mempercantik mata dan mempercantik diri, sebaiknya Anda melakukan Blepharoplasty hanya saat Anda sudah dewasa, yaitu saat Anda berusia 20-an. Operasi ini sebaiknya dilakukan dengan anestesi lokal sehingga dokter dapat melihat pergerakan mata pasien selama operasi masih berlangsung. Oleh karena itu, usia 20 tahun dianggap sudah cukup matang bagi pasien untuk bisa mengendalikan diri selama menjalani operasi.

Meski demikian, pasien anak tetap diperbolehkan menjalani blepharoplasty, terutama jika kondisi kelopak mata mengganggu penglihatan dan kesehatan mata.

4. Hal-hal yang perlu diperiksa sebelum operasi

Salah satu masalah yang sangat diperhatikan dokter saat melakukan suatu operasi adalah pendarahan. Oleh karena itu, seperti kebanyakan prosedur bedah lainnya, pasien diminta menjalani pemeriksaan laboratorium sebelum blepharoplasty dilakukan. Hal ini diperlukan agar dokter mengetahui apa saja faktor pembekuan darah seseorang.

Selain itu, dokter juga perlu mengetahui kondisi kesehatan dan obat-obatan yang dikonsumsi seseorang agar dapat melakukan tindakan pencegahan sebelum menjalani operasi. Misalnya, jika pasien rutin mengonsumsi obat pengencer darah, sebaiknya konsumsi tersebut dihentikan sementara agar tidak terjadi pendarahan saat operasi.

5. Operasinya singkat

Lamanya operasi tergantung pada faktor penyulit yang ada, antara lain pasien tidak kooperatif atau mengalami pendarahan. Namun secara umum, Blepharoplasty tidak memakan waktu terlalu lama.

Prosedur pada kelopak mata atas biasanya lebih cepat dibandingkan pada kelopak mata bawah, yang bisa memakan waktu kurang dari satu jam untuk kedua mata. Sedangkan prosedur pada kelopak mata bawah biasanya berlangsung selama 1,5 jam, bahkan bisa memakan waktu hingga 2 jam jika terjadi pendarahan.

—Rappler.com