• November 26, 2024
Mendag telah memastikan pasokan pangan di Papua mencukupi untuk menyambut Ramadan dan Idul Fitri

Mendag telah memastikan pasokan pangan di Papua mencukupi untuk menyambut Ramadan dan Idul Fitri

Pemerintah mengaku telah mengambil langkah antisipatif untuk mencegah kenaikan harga.

JAYAPURA, Indonesia – Safari Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ke sejumlah wilayah terus berlanjut hingga Papua. Di provinsi paling timur Indonesia itu, Mendag telah meninjau sejumlah tempat untuk memastikan masyarakat Papua siap menghadapi masa puasa di bulan Ramadhan yang akan dimulai pada akhir bulan ini. Ia juga mengecek apakah persediaan makanan tersedia untuk Idul Fitri.

“Di Papua tidak ada kekhawatiran mengenai pasokan beras hingga empat bulan ke depan. Pasokan gula yang aman. Kami sudah instruksikan Bulog untuk mendistribusikan gula ke seluruh wilayah di Papua, terutama di perbatasan,” kata Enggartiasto usai mengunjungi gudang Bulog Divisi Regional Papua di Jayapura, Selasa, 9 Mei.

Namun minyak goreng kemasan polos masih dijual dengan harga Rp 14.000 per liter. Untuk itu, Mendag memerintahkan agar minyak goreng kemasan polos yang dijual seharga Rp11.000 per liter itu segera masuk ke pasar di Papua. Berdasarkan data Bulog per 9 Mei, total stok beras Bulog divisi regional Papua sebanyak 45 ribu ton hingga 4 bulan ke depan.

Dalam kunjungannya ke Pasar Rakyat Sentral Hamadi, Jayapura, Mendag menyatakan harga bahan pokok stabil dibandingkan pekan lalu. Beras medium sekitar Rp 11.000 per kilogram, tepung terigu Rp 9.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp 11.700 per liter, minyak goreng kemasan polos Rp 15.000 per liter, daging sapi Rp 130.000 per kilogram, daging ayam Rp 0,200, telur ayam Rp 0,000, 300 Rp per kilogram, cabai merah keriting Rp 40.000 per kilogram, dan bawang merah lokal Rp 40.000 per kilogram.

Satu-satunya komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah bawang putih, dari Rp45.000 per kilogram menjadi Rp55.000 per kilogram. Di Pasar Hamadi, operasi pasar komoditas daging sapi dilakukan oleh PT Perusahaan Dagang Indonesia (PPI) yang menjual daging sapi beku dengan harga Rp 80.000 per kilogram.

Selain mengunjungi gudang Bulog Divisi Regional Papua, Mendag juga menggelar rapat koordinasi yang digelar di Kantor Gubernur Papua di Jayapura. Rakor tersebut membahas kesiapan kota dan kabupaten serta provinsi Papua dalam mengendalikan inflasi di Papua, khususnya menjelang bulan puasa dan lebaran tahun ini.

Menurut Mendag, pemerintah telah melakukan langkah antisipatif menyambut bulan puasa dan Idul Fitri 2017, yakni dengan melakukan identifikasi ketersediaan stok dan harga bahan pokok, baik di tingkat nasional maupun daerah. Selain itu, perlu juga diidentifikasi langkah kesiapsiagaan instansi terkait dan pelaku usaha, terutama untuk menghindari kekurangan stok, gangguan distribusi, dan tindakan spekulatif.

Pengalaman yang sering terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri, Mendag menekankan pentingnya pengawasan terhadap barang yang beredar agar masyarakat terhindar dari barang kadaluarsa, barang impor selundupan, dan barang tidak layak konsumsi.

Mendag kembali mengingatkan distributor, subdistributor dan agen bahan pokok di Papua untuk segera mendaftarkan usahanya secara online on line dan gratis di website Kementerian Perdagangan, sesuai dengan Permendag No. 20/M-DAG/PER/3/2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Pokok. Pendaftaran dapat dilakukan melalui website Sistem Informasi Perizinan Terintegrasi. Menurut Mendag, hal ini bertujuan agar pemerintah bisa memantau harga dan stok bahan pokok.

Pastikan penerapan HEO

Untuk memastikan penerapan harga eceran tertinggi (HRP) berjalan baik di Papua, Mendag turun langsung ke pasar rakyat dan toko ritel modern. Tujuannya untuk memantau harga komoditas gula pasir, minyak goreng kemasan polos, dan daging sapi beku di tingkat eceran. Retail modern yang dikunjungi untuk memantau penerapan HEO adalah Hypermart di Mall Jayapura.

“Kami meninjau pasar ritel modern Hypermart di Mall Jayapura. Stok gula dan minyak goreng aman. Harganya dipatok Rp 12.500 per kilogram untuk gula merek apa pun sesuai HEO. Minyak goreng kemasan polos Rp 11.000 per liter. Saya mengucapkan terima kasih kepada produsen dan distributor yang memenuhi kewajibannya. Untuk daging, di tingkat eceran, Hypermart Pusat Distribusi di Jayapura menjual daging beku dengan harga Rp 80.000 per kilogram,” kata Mendag usai peninjauan.

Berdasarkan nota kesepahaman antara Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan distributor yang dilaksanakan pada 4 April 2017, ditetapkan HET untuk tiga komoditas. Gula pasir dipatok paling banyak Rp12.500 per kilogram, minyak goreng kemasan polos Rp11.000/per liter, dan daging Rp80.000/per kilogram.

Mendag juga meninjau gudang distributor CV Maju Makmur. Dari hasil kunjungan diketahui distributor CV Maju Makmur memiliki stok minyak goreng dan gula untuk wilayah distribusi Wamena, Puncak Jaya, dan Tolikara.

Selain turun langsung ke daerah, Mendag juga menugaskan pejabat Eselon I turun ke daerah untuk menggelar rapat koordinasi dan memantau stok serta harga bahan pokok. Hingga tanggal 9 Mei 2017, rapat koordinasi identifikasi bahan pokok dan pemantauan harga telah dilakukan di 28 provinsi. – Rappler.com

login sbobet