• October 15, 2024
Jokowi tunjuk pimpinan BPJS baru

Jokowi tunjuk pimpinan BPJS baru

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Investasi BPJS Ketenagakerjaan akan diarahkan pada sektor-sektor yang memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko Widodo melantik anggota direksi dan dewan pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan periode 2016-2021 di Istana Negara Jakarta, Selasa 23 Februari.

Anggota Dewan BPJS Ketenagakerjaan yang dilantik adalah Agus Susanto sebagai Direktur Utama dan M Krishna Syarif, Evi Afiatin, Enda Ilyas Lubis, Amran Nasution, Sumarjono dan Naufal Mahfudz sebagai sutradara.

Di dewan pengawas, Guntur Witjaksono duduk sebagai ketua dan Syafri Adnan Baharuddin, Eko Darwanto, Rekson Silaban, M Aditya Warman, Indra D Hasman dan Pumpida Hidayatullah sebagai anggota.

Sedangkan untuk BPJS Kesehatan, Presiden telah menunjuk Fachmi Idris sebagai direktur utama dan Ketua Radjab Nasution sebagai ketua dewan pengawas. Selain itu, enam anggota dewan dan enam anggota dewan pengawas juga dilantik.

Acara pelantikan tersebut juga dihadiri oleh beberapa anggota kabinet diantaranya Menko PMK Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakiri, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad, Wakil Ketua MPR Hiayat Nurwahid, dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.

Investasi BPJS Ketenagakerjaan

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto usai pelantikan mengatakan lembaga yang dipimpinnya akan mengarahkan investasi pada sektor-sektor yang memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.

“Jadi bukan hanya untuk kesejahteraan pekerja, kalau bisa mendayung satu baris, dua atau tiga pulau akan tercover,”

Ia mengatakan, pihaknya akan mengarahkan investasi yang dilakukan lembaga penyelenggara untuk mendorong akselerasi dan pertumbuhan ekonomi.

“Dengan dana yang cukup besar bisa jadi portofolio ‘tidur’, BPJS itu ibarat bank, tapi bukan dalam bentuk uang, tapi portofolio surat berharga,” kata Agus yang pernah menjadi bankir dan terakhir di CIMB Niaga. .

Ia mengatakan investasi dalam bentuk surat berharga atau saham dan obligasi dapat dimaksimalkan untuk mendukung perekonomian nasional.

Sementara itu, Agus menanggapi rencana pemerintah menurunkan bunga simpanan BUMN di perbankan, mengatakan pihaknya akan melihat arah investasi apa yang bisa dilakukan.

“Kami mencari sektor mana yang memberikan keuntungan terbesar dan memberikan manfaat positif bagi perekonomian nasional. Ini yang akan dilakukan,” ujarnya.

Ia mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan akan ekstra hati-hati dalam menentukan strategi investasi.

“Kami akan ekstra hati-hati dalam pengelolaan dana masyarakat dan dana pekerja. Pengalaman saya sebagai bankir, perlu adanya kehati-hatian. Ini yang akan kami terapkan,” ujarnya. – dengan laporan Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

SDY Prize