Umat Hindu merayakan hari suci Galungan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Hari Suci Galungan memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (keburukan)
DENPASAR, Indonesia – Umat Hindu merayakan Hari Raya Galungan, hari raya terbesar memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan) dengan penuh khidmat, pada Rabu, 10 Februari.
Saat ini, umat Hindu di Bali, dengan mengenakan pakaian tradisional berwarna putih, pergi ke pura atau tempat suci keluarga (merajan) untuk memanjatkan doa. Para wanita menyimpan sesaji (kurban) ketika mereka berkunjung.
Suasana kota Denpasar dan pedesaan di Bali terkesan semarak, karena seluruh jalan dihiasi dengan hiasan pejor sebagai simbol kemakmuran.
Jalan-jalan utama di seluruh Kota Denpasar tampak sepi dan sepi karena seluruh instansi pemerintah dan swasta di Bali sedang berlibur (opsional) selama tiga hari berturut-turut, pada tanggal 9-11 Februari.
“Pada hari suci Galungan, umat Hindu wajib melakukan introspeksi diri agar sadar dan mengetahui kebenaran yang sebenarnya karena kebenaran itu tetap dijunjung tinggi,” kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali itu. , I Gusti Ngurah Sudiana.
Dengan cara ini diharapkan umat Hindu mampu meningkatkan sikap toleransi dan mempererat kerukunan antar umat beragama, yang hidup berdampingan secara rukun.
Umat Hindu dalam perayaan Hari Raya Galungan dapat mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, mendapatkan hidayah, bimbingan dan perlindungan, dengan harapan tetap berada pada jalan yang benar sesuai ajaran Dharma.
Hari suci Galungan tidak hanya memperingati kemenangan Dharma atas Adharma tetapi juga menyampaikan keheningan atas rezeki dan kesejahteraan yang dianugerahkan oleh Ida Sanghyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa.
Hari Kemenangan Dharma juga merupakan momen kebangkitan, ajaran yang mengarah pada pemusatan pikiran dan penyucian diri, sehingga umat manusia dapat menjalani kehidupan yang benar-benar suci dan bersih.
“Pikiran suci akan mampu menghilangkan segala pengaruh yang dapat berdampak negatif,” kata Gusti Ngurah Sudiana.
Ia juga mengingatkan agar umat Hindu tidak menghambur-hamburkan uang saat merayakan Galungan, melainkan berdasarkan kemampuan ekonominya, karena hal ini mendesak untuk memperhatikan kebutuhan pokok, kelangsungan pendidikan anak, dan aspek kehidupan lain yang lebih penting. —Antara Report/Rappler.com
BACA JUGA: