• October 14, 2025
Jaga kasus Yuyun demi keadilan

Jaga kasus Yuyun demi keadilan

Aksi kepedulian terhadap YY di seberang Istana Negara pada Rabu, 4 Mei, pukul 16.00 WIB, mengusung tema #SaveOurSister.

JAKARTA, Indonesia – Komite Aksi Perempuan (KAP) meminta agar kasus pemerkosaan gadis 14 tahun di Bengkulu, Yuyun atau YY, yang dilakukan 14 pria diusut tuntas.

KAP juga meminta polisi memberikan ganjaran yang maksimal kepada pelanggar sesuai ketentuan yang berlaku.

“Pertama-tama, pemerintah pusat dan Polri harus melakukan pengawasan terhadap kasus pemerkosaan dan pembunuhan YY agar korban dan keluarga korban mendapatkan keadilan,” kata Lathiefah Widuri Retyaningtyas, perwakilan komunitas Perempuan Mahardika, di LBH Jakarta, Selasa. kata bangunan. 3 Mei.

Kedua, Pemerintah Daerah dan Kepolisian Daerah Bengkulu harus mengambil sikap tegas dalam menangani kasus pemerkosaan dan pembunuhan YY dengan memproses kasus ini secara serius dan menghukum pelakunya dengan hukuman maksimal sesuai ketentuan hukum yang berlaku, katanya kembali.

KAP juga meminta Pemda Bengkulu memberikan layanan rehabilitasi bagi keluarga YY.

Selain itu, panitia juga meminta Presiden Joko “Jokowi” Widodo (Jokowi) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera memenuhi komitmennya dalam melindungi perempuan dan anak dengan mengesahkan seluruh peraturan hukum terkait reformasi tersebut.

Lemahnya reformasi supremasi hukum dinilai menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus pemerkosaan. Kerangka hukum kejahatan seksual terhadap perempuan masih lemah sehingga belum memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan seksual dan masyarakat pada umumnya.

Tunjukkan kepedulian

Selain imbauan dan imbauan, panitia juga akan melaksanakan aksi peduli terhadap YY di seberang Istana Negara pada Rabu, 4 Mei pukul 16.00.

Aksi ini mengambil tema #SOS (Save Our Sisters), atau saudara perempuan kita dalam bahaya.

Dalam aksinya tersebut, anggota KAP diminta membawa perlengkapan yang dapat membunyikan sinyal bahaya, dalam hal ini untuk mengungkapkan ancaman kekerasan seksual terhadap perempuan. Alat tersebut bisa berupa sirene, petasan, peluit, bahkan klakson mobil.

Bagi yang tidak bisa bergabung, panitia menyarankan untuk merayakan bendera merah ini di Twitter dengan tagar #YYisKita.

Atau bisa juga membunyikan bel sepeda motor, mobil atau sepeda sebanyak tiga kali di lokasi masing-masing pada pukul 17.30 WIB sebagai wujud solidaritas.

Konser untuk mendorong secara proaktif RUU Anti Kekerasan

Selain itu, anggota komite di masing-masing organisasi juga melakukan kampanye independen.

Berkah Gemulya, salah satu anggota Band Sindikat Musik Penghuni (Simponi), mengatakan, sebagai laki-laki ia merasa jengkel dan marah karena pelaku kekerasan seksual adalah kaumnya.

Oleh karena itu, Simponi yang memulai kampanye #SisterInDanger lima tahun lalu di 230 sekolah dan kampus, akan mengadakan konser mini setiap hari Rabu untuk mengenang YY.

Lokasinya bisa di istana, parlemen, atau kementerian pendidikan nasional, kata Mulya kepada Rappler.

Di konser tersebut mereka akan membahas ketakutan mereka sebagai laki-laki. “Kami takut adik kami, anak kami, ibu kami, pacar kami menjadi korban kekerasan seperti YY,” ujarnya.

Bahkan di bulan Juni, saat mereka melakukan tur Eropa, band ini masih akan mengadakan mini konser setiap hari Rabu. Antara lain di Perancis, Jerman dan Italia.

Veronica Iswinahyu dari Purple Code pun mengaku sedang mempersiapkan kampanye kekerasan di dunia digital.

“Kekerasan ini bisa terjadi pada semua perempuan yang kita kenal di dunia luring juga tidak on line. Beberapa kekerasan bahkan dimulai dari kenalan di Facebook. “Ini sudah menjadi ancaman serius,” kata Veronica.

Lini Zurlia dari Arus Pelangi juga menyumbangkan ide nyatanya kepada panitia. Menurutnya, harus ada konsolidasi yang lebih nyata dari sekedar aksi, konser atau kampanye di dunia digital.

“Ini perlu agar kita tidak hanya sekedar petugas pemadam kebakaran,” ujarnya.

Namun komite tersebut harus mendesak agar rancangan undang-undang yang menentang kekerasan terhadap perempuan harus segera disahkan.

“Paling tidak kita punya pedoman jika terjadi kasus serupa,” ucapnya. —Rappler.com

BACA JUGA

Hk Pools