Pembalap wanita Miki Koyama siap mengejar mimpinya memasuki Formula 1
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Miki Koyama dan Ayaka Imahashi berpeluang menembus balap Formula 1 meski saat ini masih berlaga di Formula 4.
JAKARTA, Indonesia – Dunia balap Formula 1 kemungkinan besar akan dimeriahkan dengan kehadiran pembalap asal Jepang, Miki Koyama. Pembalap berusia 18 tahun itu kini berhasil masuk dalam jajaran pembalap utama musim Formula 4 yang akan digelar akhir pekan ini di Okayama.
“Saya suka kecepatan. “Tidak ada olahraga lain yang seperti ini,” kata Miki saat diwawancarai AFP saat sesi latihan di sirkuit TI Aida, Okayama.
Katanya, dia sudah lama jatuh cinta pada dunia balap.
“Impian saya menjadi pembalap Formula 1. Menurut saya, punya mimpi besar itu bagus,” ujarnya sambil duduk di kokpit, sembari para mekanik mengecek kesiapan mesin mobil.
“Saya akan terus berjuang hingga mencapai posisi itu,” lanjutnya.
Ia memulai karirnya sebagai pembalap kart pada usia lima tahun. Dari situlah ia memutuskan menjadi seorang pembalap mobil.
Performanya cukup bagus. Buktinya, pada Formula 4 musim sebelumnya, Miki berhasil mencapai garis finis bersama 29 pembalap lainnya.
Tidak ingin kalah dengan laki-laki
Miki mengaku tak khawatir dengan bahaya yang akan dihadapinya saat menjadi pembalap. Bahkan banyak yang meremehkan kemampuannya hanya karena ia seorang perempuan.
“Saya tidak suka disebut pembalap perempuan. “Sejak awal, saya pikir tidak masalah apa pun gender dalam olahraga ini,” ujarnya.
Selain Miki, Jepang juga punya pebalap lain yang berpotensi menembus Formula 1, yakni Ayaka Imahashi. Ia mengatakan, pilihannya menjadi pembalap ditentang oleh orang tuanya.
“Karena menurut mereka olahraga ini terlalu berbahaya,” kata Ayaka.
Namun setelah datang untuk menyaksikan perlombaan tersebut, orang tua Ayaka akhirnya memberikan restunya.
“Ibuku menangis sepanjang balapan karena dia sangat khawatir. “Dia sangat senang saat melihat saya bisa mencapai garis finis dalam keadaan utuh,” ujarnya.
Meski masih terbilang muda, namun kemampuan Ayaka dan Miki belum bisa dikatakan biasa-biasa saja. Keduanya kompak menjawab tak akan segan-segan menghadapi pebalap putra di lintasan.
“Saya tidak ingin kalah dari teman-teman. Mereka ada di sana untuk dipukuli,” kata Miki sambil tersenyum.
Jepang sebelumnya telah melahirkan sembilan pembalap Formula 1. Yang paling sukses adalah Kamui Kobayashi yang membalap bersama tim Toyota, Sauber, dan Caterham dari 2009 hingga 2014.
Sedangkan Formula 4 bisa menjadi batu loncatan bagi pebalap profesional untuk masuk ke Formula 1. Namun, jika Miki dan Ayaka bisa mewujudkan impiannya masuk Formula 1, mereka tidak akan menjadi pembalap wanita pertama.
Lella Lombardi, seorang pembalap asal Italia, menjadi wanita pertama yang membalap di Formula 1 pada tahun 1976. -dengan laporan AFP/Rappler.com
BACA JUGA: