• October 1, 2024
LBH meminta penegak hukum mengusut penembakan dua aktivis di Papua

LBH meminta penegak hukum mengusut penembakan dua aktivis di Papua

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Masyarakat Desa Wanampompi berhasil menyelamatkan diri dari para korban di hutan dekat desa dan dievakuasi ke Randawaya.

JAKARTA, Indonesia—Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus dugaan pelanggaran HAM berat di Serui, Papua. Pada peringatan Hari Kebebasan Berekspresi, 1 Desember, empat orang ditembak mati dan delapan lainnya diserang.

“Di Jakarta 306 orang ditangkap, 2 orang dikriminalisasi, dan satu orang luka-luka dan tengkoraknya patah. Di Papua mereka langsung ditembak mati. “Inilah wajah kekerasan yang dilakukan negara kita terhadap masyarakat Papua,” kata Direktur LBH Jakarta Alghiffari Aqsa dalam rilisnya, Jumat, 11 Desember 2018.

Bagaimana kronologinya?

03:00 – 07:30 PUTIH

Erick Manitori dan kawan-kawan mengibarkan bendera Bintang Kejora di depan rumah Erick Manitori di Desa Wanampompi, Serui, Kecamatan Yaspen. Usai upacara pengibaran bendera, Erick Manitori dan rekan-rekan beristirahat di rumah.

Tarik 08.00 PUTIH

Pasukan gabungan TNI-Polri yang menggunakan dua unit mobil jenis Estrada, 1 unit mobil jenis Avanza, dan 1 unit truk dalmas (pengendali massa) tiba dan berhenti tepat di depan rumah Erick Manitori di pinggir jalan raya.

Mereka kemudian memanggil Erick Manitori untuk bernegosiasi. Erick Manitori tidak curiga dan langsung memilih lima rekannya untuk ikut bersamanya, tidak bersenjata.

Erick Manitori dan lima rekannya menghampiri pasukan gabungan. Namun dalam jarak 15 – 20 meter di jalan utama, sekitar 50 meter dari tiang bendera, mereka langsung ditembak mati oleh aparat gabungan meski tidak bersenjata.

Dua orang yang tewas tertembak di tempat antara lain Yonas Manitori (adik Erick Manitori) dan Darius Andiribi, sedangkan Erick Manitori dan Yulius Robaha tertembak di bagian kaki. Mereka kemudian diseret ke dalam truk polisi dan langsung dibawa ke UGD (Unit Gawat Darurat) RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Serui.

Aparat gabungan kemudian melakukan perburuan dengan melepaskan tembakan di Desa Wanampompi selama dua jam, mengakibatkan delapan orang lainnya mengalami luka berat.

Masyarakat Desa Wanampompi berhasil menyelamatkan diri dari para korban di hutan dekat desa dan dievakuasi ke Randawaya.

Adapun nama 8 orang yang mengalami luka berat tersebut antara lain: PW, ZT, YM, AM, PA, AK, DA, AR.

“Pemerintah harus menghentikan kekerasan yang masih terjadi di negara Papua yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan. “Pemerintah juga harus mengedepankan pendekatan kemanusiaan dalam berbagai permasalahan di Papua,” kata pendeta Leonora D Balubun, perwakilan Gereja Injili Kristen.

“Kami menuntut Presiden Joko Widodo, Kapolri, dan Panglima TNI bertanggung jawab atas acara ini,” kata Alghif. —Rappler.com

BACA JUGA

Sdy pools