• November 25, 2024
Inilah alasan Persib Bandung tersingkir dari Piala Presiden 2017

Inilah alasan Persib Bandung tersingkir dari Piala Presiden 2017

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Empat dari enam gol yang dicetak ke gawang Persib berasal dari sundulan.

JAKARTA, Indonesia — Salah satu favorit juara Piala Presiden 2017 tumbang di babak semifinal. Persib Bandung tak bisa melaju setelah kalah adu penalti dari Pusamania Borneo FC (PBFC) pada Minggu 5 Maret.

Gol penalti diambil setelah total skor kedua tim imbang 3-3. Persib Bandung menang 2-1 di kandang Si Jalak Harupat, namun juga kalah 1-2 di kandang PBFC.

Sayangnya bagi pasukan Djadjang Nurdjaman, Persib belum siap menghadapi adu penalti. Dihadapan puluhan ribu Bobotoh, mereka kalah 3-5.

Mengapa pemenang Piala Presiden 2015 tersingkir?

Jika dilihat lebih detail, Persib juga melakukan kesalahan serupa di dua laga semifinal. Mereka dikalahkan dua kali melalui sundulan PBFC. Keduanya dari tendangan sudut.

Namun Djadjang menilai hal itu tidak serius. Menurutnya, penyebab utama hasil buruk adalah keberuntungan. “Kami punya banyak peluang, tapi banyak peluang yang membentur tiang. Menyelesaikan banyak yang tidak bisa dicetak,” katanya malam setelah pertandingan.

Persib perlu introspeksi. Gol yang mereka cetak tidak akan ada gunanya jika lini belakang mereka rapuh. Dalam perhitungan Rappler, dari enam gol yang dicetak ke gawang Persib, empat di antaranya lewat sundulan. Dua dari jarak jauh.

Menariknya, empat dari enam gol tersebut tercipta dari bola mati.

Saat menang 3-1 atas Persiba di babak penyisihan grup, gol jarak jauh Marlon da Silva merobek gawang Maung Bandung. Kemudian, dari hasil perempat final mengalahkan Mitra Kukar 3-2, dua gol lawan tercipta melalui sundulan dan eksekusi tendangan bebas jarak jauh.

Saat kalah 1-2 di Samarinda melawan PBFC, mereka kalah dua kali sundulan. Keduanya tendangan sudut. Saat kebobolan di kandang sendiri, mereka juga menderita kebobolan gol dari tendangan sudut.

Situasi ini tentu akan diwaspadai oleh pelatih PBFC Ricky Nelson. Ia mengetahui titik lemah Persib. Maung Bandung lemah dalam penguasaan bola. Kehadiran Vladimir Vujovic dan Ahmad Juprianto tak terlalu membantu meski berpostur tinggi. Keduanya kalah cerdas dalam duel perebutan bola.

Berharap melawan bagian tertentu tendangan sudut dan Tendangan bebas memang menarik perhatian Djadjang. Dia mengumpulkan video pertandingan dan kemudian menganalisis proses kebobolan gol.

Mengantisipasi pergerakan pemain lawan patut menjadi perhatian sistem pertahanan tim.

Masalahnya, fakta itu tidak menjadi pertimbangan serius bagi Djadjang. Ia menegaskan permasalahan timnya ada di lini depan. Ia menegaskan, tim sebenarnya membutuhkan sosok striker untuk mengcover Sergio Van Dijk yang cedera atau menjadi tandem.

Padahal, jika melihat skema tim dooball di Indonesia, sebagian besar mengandalkan pergerakan pemain lini kedua untuk menyambut sepak pojok. Bukan berduel dan bersaing siapa yang lebih tinggi. Namun mencari celah untuk memaksimalkan perawakannya yang tinggi dan mengecoh lini belakang Maung Bandung.

“Kami membutuhkan pemain depan. Saya membawa tiga gelandang, kami tidak membutuhkan mereka pembuat permainan karena aturan pemain asing 2+1 membuat pilihan pemain asing menjadi terbatas. Yang kami butuhkan saat ini adalah seorang striker,” kata Djadjang.

Gelandang jangkung sebenarnya dibutuhkan Persib untuk mengantisipasi pergerakan pemain dan meningkatkan antisipasi terhadap bola. Pasalnya, kehadiran dua sayap Persib tidak cukup tinggi untuk menutupi jalur bola. Sementara gelandang Persib kebanyakan bertubuh kecil sehingga kurang bisa mengantisipasi bola-bola tinggi.

Jadi bukan hanya efisiensi lini depan saja. Persib harus bisa meningkatkan koordinasi dan komposisi pemain di lini pertahanan, untuk bisa mengatasi masalah antisipasi bola mati ini.

Jika tidak, mereka bisa semakin tenggelam di Liga 1 yang akan segera bergulir. Sebab, kelemahan terbesar mereka tentu menjadi catatan tersendiri bagi lawan Maung Bandung.—Rappler.com

lagutogel