36 jenazah manusia dimakamkan dalam pemakaman massal di Marawi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Ini adalah kelompok ketiga jenazah yang terkubur di daerah tersebut. Mereka dibawa keluar dari area pertempuran utama di Kota Marawi.
LANAO DEL NORT, Filipina – Tiga puluh enam jenazah manusia dan empat jenazah hewan dimakamkan di kuburan massal Maqbara di Barangay Papandayan, Kota Marawi pada Kamis, 5 Oktober.
Ini adalah kelompok ketiga jenazah yang terkubur di daerah tersebut. Mereka dibawa keluar dari area pertempuran utama di Kota Marawi.
Inspektur Senior Polisi Mary Leocy Mag-abo, Kepala Laboratorium Kejahatan Regional 10, mengatakan jenazah tersebut diproses oleh Scene of Crime Operatives (SOCO) untuk pengambilan sampel DNA guna identifikasi.
Kuburan massal Maqbara kini memiliki 90 jenazah yang dikuburkan di sana.
Mag-abo menambahkan, dari 36 jenazah yang dikuburkan hari ini, 25 orang diduga anggota ISIS dan 11 lainnya masih bertahan.
Mag-abo mengatakan mereka hanya mencurigai mereka yang mengenakan seragam hitam ISIS, tapi mereka tidak bisa memastikannya secara pasti.
“Bisa dibilang mereka pejuang ISIS karena berseragam hitam, punya ikat pinggang pistol, dan tanda-tanda lain bahwa mereka pejuang, tapi bisa juga dikatakan mereka hanya bisa berdandan, Baka binihisan lang,” kata Mag-abo. .
Mag-abo juga mengatakan, pihaknya hanya bisa mengidentifikasi jenazah jika ada yang melaporkan orang hilang.
“Bahkan jika kami memiliki DNA yang dihasilkan dari sampel ini, jika tidak ada orang yang melapor dan melaporkan bahwa anggota keluarganya hilang, maka kami hanya menghasilkan DNA yang tidak ada kecocokannya,” kata Mag-abo.
Mag-abo menambahkan, mereka juga memeriksa 110 jenazah, 10 di antaranya merupakan jenazah hewan. Yang lainnya adalah sisa-sisa manusia.
90 jenazah tersebut dikuburkan di Maqbara dan 7 jenazah dikuburkan di Kota Iligan, termasuk 4 jenazah ISIS yang bersama Farhana Maute saat ditangkap.
Cari marinir yang hilang
SOCO juga berusaha untuk menggali sisa-sisa prajurit Marinir yang hilang, Prajurit Alejandro Balean dari Tim Batalyon Pendaratan Marinir ke-7.
Balean hilang pada 9 Juni 2017 setelah melompat dari Jembatan Balo-I (Mapandi) saat terjadi baku tembak sengit dalam operasi perebutan kembali jembatan tersebut. Dia tersapu arus.
Catatan SOCO menunjukkan sisa-sisa manusia berseragam celana Marinir ditemukan di Sungai Agus dekat Rurug Agus.
Catatan SOCO juga menunjukkan jenazah dimakamkan di Pemakaman A-1-32 pada 5 September.
Marinir menggali kuburan tersebut sehingga SOCO dapat mengekstrak lebih banyak sampel DNA dari sisa-sisanya.
Mag-abo mengatakan, mengekstraksi DNA dari kerangka lebih sulit dibandingkan bagian lain seperti rambut atau otot.
Orang tua Balean maju untuk mencari putra mereka yang hilang.
Namun saat pihak Marinir menemukan kantong jenazah yang diduga merupakan sisa Disaster Victim Identification (DVI) tersangka Marinir, ternyata kantong jenazah tersebut tidak sesuai dengan DVI dan nisan.
Mag-abo mengatakan, DVI pada Kantong Jenazah dan nisan harus sesuai.
Barulah SOCO mengetahui adanya kekeliruan antara DVI dan nisan pada jenazah gelombang kedua yang dikuburkan di sana.
Petugas makam mengatakan yang mereka lakukan hanyalah mencatat nomor, bukan DVI pada kantong jenazah dan penanda makam sehingga menimbulkan masalah pada standar praktek SOCO.
Mag-abo mengatakan pemerintah telah menghabiskan sumber daya untuk pengambilan sampel DNA dan mengikuti prosedur penguburan yang layak di kuburan massal, namun justru mengalami kekacauan saat penguburan.
Terdapat 27 jenazah yang dikuburkan pada pemakaman massal gelombang ke-2 pada tanggal 5 September 2017. Masih belum jelas bagaimana SOCO dan Dewan Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen Provinsi akan memperbaiki kebingungan tersebut karena hujan mulai turun saat pemakaman masih berlangsung. – Rappler.com