• November 27, 2024

Berita hari ini : Rabu, 17 Mei 2017

Halo pembaca Rappler!

Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Rabu 17 Mei 2017.

Komisioner: Komnas HAM tidak mungkin mengunjungi Rizieq Shihab di Saudi karena tidak ada uang

Salah satu Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan pihaknya kesulitan terbang ke Arab Saudi untuk meminta keterangan Rizieq Shihab. Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) itu diketahui sudah kembali ke Saudi setelah sebelumnya melanjutkan konsultasi skripsi di Malaysia.

Jika diketahui kunjungan Rizieq sebelumnya ke Saudi untuk menunaikan ibadah umrah, kali ini banyak yang menyebut ia sengaja menghindari proses hukum di Indonesia. Saat ini, polisi sedang mencari Rizieq untuk didengar keterangannya dalam kasus percakapan tidak senonoh yang diduga dilakukan Firza Husein dan penodaan Pancasila.

Rizieq mengaku dikriminalisasi dan diincar aparat sehingga enggan pulang ke tanah air. Oleh karena itu, sekelompok orang yang merupakan alumni Gerakan 2 Desember 2016 lalu mendatangi kantor Komnas HAM. Mereka mendesak Komnas HAM mengusut dugaan pelanggaran HAM terhadap 18 orang, termasuk yang dialami Rizieq.

Natalius berpidato meminta informasi kepada Rizieq dari Saudi. Namun kenyataannya, tidak mudah untuk mewujudkan hal tersebut. Karena dibutuhkan banyak dana.

Sedangkan anggaran untuk Komnas HAM hingga saat ini belum dicairkan oleh Kementerian Keuangan dan Bapenas. Berdasarkan UUD 1945, Komnas HAM tidak bisa mendapat dukungan dari manapun terkait penanganan perkara, kata Natalius saat menerima 212 perwakilan massa, pekan lalu.

Mereka juga dilarang menggunakan dana pribadi. Oleh karena itu, Komnas HAM bergantung pada APBN. Pemerintah baru akan membayarkan anggaran tersebut pada bulan Juni.

Sementara dari keterangannya, Natalius berencana diperiksa dewan etik Komnas HAM.

Istana membantah ada keretakan antara presiden dan wakil presiden

Istana membantah adanya keretakan hubungan antara Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Wakil Presiden Jusuf “JK” Kalla. Isu ini kembali mengemuka setelah hasil Pilkada DKI diketahui.

Belakangan diketahui JK memang mencalonkan nama Anies Baswedan untuk dicalonkan Ketua Gerindra Prabowo Subianto menjadi Gubernur DKI. Sementara itu, muncul anggapan bahwa Jokowi dinilai mendukung sahabatnya, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. Kedekatan antara Jokowi dan Ahok terbentuk saat keduanya memimpin Jakarta sejak 2012.

Rumor tersebut seolah terkonfirmasi ketika JK tak mendampingi Jokowi menerima tokoh lintas agama di Istana, Selasa pekan lalu. Mantan Gubernur DKI itu hanya didampingi Panglima TNI dan Kapolri.

Namun menurut Istana, JK mangkir karena harus berangkat ke Inggris. Kamis pekan depan, ia dijadwalkan menyampaikan kuliah umum di Universitas Oxford bertajuk “Islam Moderat: Pengalaman Indonesia”.

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terus berkoordinasi dalam menjalankan tugas negara, kata Kepala Biro Pers Istana Bey Machmudin.

Keduanya disebut-sebut tetap bersatu memimpin negara ini dan saling melengkapi. Selama JK di luar negeri, Jokowi berada di Indonesia.

Selain menyampaikan kuliah umum, JK juga akan meninjau lapangan Stadion Queen Elizabeth Park dan berdiskusi dengan Manajemen Fasilitas Kegiatan Olimpiade. Hal ini terkait dengan posisi JK sebagai Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018.

Sebaliknya, saat Jokowi berada di China untuk menghadiri KTT Jalur Sutra, JK sedang berada di rumah.

Pasangan gay di Aceh divonis 85 hukuman mati

Pasangan gay MT dan MH hanya bisa menundukkan kepala saat Pengadilan Syariah Kota Banda Aceh memvonis mereka 85 kaleng umum.

“Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan hal tersebut Jarimah berlalu. Terdakwa divonis hukuman cambuk di muka umum sebanyak 85 pukulan,” kata Khairil Jamal saat membacakan putusan, Rabu 17 Mei 2017.

Hukuman ini lebih berat dibandingkan tuntutan jaksa sebanyak 80 ciuman. Namun saat hakim bertanya apakah mereka akan mengajukan banding, keduanya hanya membuang muka. Baca berita selengkapnya Di Sini.

Lima siswa madrasah hilang tersapu ombak di pantai Garut

ILUSTRASI.  Sejumlah prajurit Brigif-1 Marinir berenang menembus ombak di Pantai Tamban, Sumbermanjing Wetan, Malang, Jawa Timur, Selasa (16/5).  FOTO oleh Serka Mar Kuwadi/ANTARA

Lima siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Hidayatullah Depok hilang ditelan ombak pada Selasa 16 Mei 2017 di Pantai Cilame, Rancabuaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pencarian kelima orang tersebut masih terus dilakukan.

Masih mencari, paginya kami kembali ke kawasan pantai untuk melakukan penggeledahan, kata Koordinator Humas dan Protokol Kantor Basarnas Bandung Joshua Banjarnahor kepada wartawan di Garut, Rabu, 17 Mei 2017.

Tim Basarnas melakukan pencarian dengan mengirimkan tiga tim untuk melakukan pencarian di wilayah berbeda. Salah satu tim akan menyisir garis pantai sepanjang 3 hingga 5 km. Baca berita selengkapnya Di Sini.

Sidang pendahuluan Miryam kembali digelar

Anggota DPR dari Fraksi Hanura, Miryam S Haryani keluar ruangan usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (12/5).  Foto oleh Hafidz Mubarak/ANTARA

Sidang pendahuluan terhadap Miryam S Haryani kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 17 Mei 2017. Agenda sidang hari ini adalah mendengarkan keterangan dua orang saksi ahli yang dihadirkan tim kuasa hukum Miryam.

Kedua saksi ahli tersebut merupakan ahli hukum pidana yang merupakan dosen Rektor Universitas Muhammadiyah Huda dan ahli hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Mudzakir.

Dalam dua sidang sebelumnya, tim kuasa hukum Miryam menyatakan KPK tidak berwenang menetapkan Miryam sebagai tersangka kasus keterangan palsu.

Sementara itu, kuasa hukum KPK mengatakan KPK berwenang menetapkan tersangka yang memberikan keterangan palsu dalam persidangan. Baca berita selengkapnya Di Sini.

Setiap tahunnya terdapat 200 WNI yang meninggal di Malaysia

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal tiba di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara pada Kamis (20/4).  Foto oleh M Rusman/ANTARA

kata Konsul Jenderal RI di Kuching Jahar Gultom Setiap tahunnya, rata-rata 200 pekerja migran Indonesia meninggal di Sarawak, Malaysia.

Mayoritas yang meninggal merupakan TKI yang datang secara ilegal, kata Jahar Gultom, Selasa, 16 Mei 2017. Penyebab kematian pekerja migran sebagian besar adalah penyakit.

Menurut dia, sebagian besar pekerja yang meninggal berdasarkan fakta di lapangan menderita sakit karena berasal dari Indonesia. Baca berita selengkapnya Di Sini.

—Rappler.com

Result Sydney