• November 24, 2024
Pemerintah sedang mencari solusi yang ‘adil’ untuk taksi online dan offline

Pemerintah sedang mencari solusi yang ‘adil’ untuk taksi online dan offline

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Luhut mengatakan, pemerintah menemukan indikasi pelanggaran pada aksi hari ini. Yakni aksi penyisiran yang dilakukan oleh sopir taksi.

JAKARTA, Indonesia—Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah mencari solusi adil bagi Uber dan GrabTaxi serta taksi offline yang saat ini berseteru dan berujung pada ricuhnya aksi protes pada Selasa, 22 Maret.

“Pak Presiden minta prinsip keadilan. Harus punya badan hukum dan sebagainya, kata Luhut dalam konferensi pers di kantornya bersama Menkominfo Rudiantara dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Nandang Jumantara.

Solusi mana yang dianggap adil oleh pemerintah? Menurut Luhut, saat ini pemerintah sedang merumuskannya dan masih berdiskusi dengan kedua belah pihak. “Mungkin negara konvensional harus beradaptasi, dan negara lain akan mencari solusi dari kita,” katanya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara tak menanggapi rumusan tersebut meski mendapat tekanan dari awak media. Dia hanya sependapat dengan Menko Polhukam.

Nadiem Makariem, CEO Gojek yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut mengatakan, memang ada pertemuan antar pihak terkait pemerintah dengan agenda mencari solusi bersama.

Nadiem mengatakan Gojek siap mengikuti anjuran pemerintah. Namun, dia menilai kejadian yang terjadi hari ini hanyalah persaingan bisnis. “Ini hanya masalah persaingan usaha saja, saya juga belum paham apa tuntutan taksi,” ucapnya.

Dia meminta pemerintah memperhatikan aspirasi masyarakat, terutama suara terbanyak. Maksud saya, berapa jumlah orang terbanyak di mayoritas, ujarnya.

Peternakan dilarang

Luhut juga mengatakan, pemerintah menemukan indikasi pelanggaran pada aksi unjuk rasa hari ini, yakni aksi ekstensif yang dilakukan para supir taksi.

Terkait penyisiran ini, Wakapolda menjelaskan, dari sekitar 6.000 pengemudi taksi yang melakukan aksi di depan Istana Negara, 4.000 lainnya di Koominfo, dan sisanya 2.000 di Volksraadsgebouw, pelanggaran yang dilakukan polisi berupa penyisiran.

“Kami memeriksa 83 pengemudi tentang ternak ini,” kata Wakapolda. Penyisiran diduga dilakukan oleh sopir taksi Blue Bird.

Oleh karena itu, Luhut mengimbau kepada seluruh pengemudi taksi online dan offline untuk tidak menggesek. “Kalau ada penyisiran seperti itu, akan diambil tindakan tegas,” ujarnya dengan nada mengancam.

Wakil Kapolda menambahkan, pemerintah akan berkomunikasi dengan kedua belah pihak mengenai rencana aksi protes besok untuk menghindari bentrokan lebih lanjut. —Rappler.com

BACA JUGA:

Result HK