• November 25, 2024
Edy Rahmayadi terpilih menjadi Ketua Umum PSSI

Edy Rahmayadi terpilih menjadi Ketua Umum PSSI

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dua calon mengundurkan diri, satu calon dicoret

JAKARTA, Indonesia (Update) – Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya menetapkan Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. Edy memperoleh suara terbanyak dalam pemungutan suara yang digelar Kamis, 10 November di Hotel Mercure, Jakarta Utara.

Edy Rahmayadi memperoleh 76 suara dari total 107 suara. Sedangkan pesaing terberatnya, Moeldoko, hanya mendapat 23 suara. Sedangkan calon lainnya, Edy Rumpoko, hanya memperoleh 1 suara. Sebanyak 7 suara dinyatakan tidak sah.

Kemenangan Edy Rahmayadi memang tidak mengherankan karena namanya sudah tersohor jauh sebelum Kongres ramai disebut-sebut sebagai calon terkuat. Edy merupakan Panglima Kostrad. Sedangkan pesaing terberatnya adalah Moeldoko, mantan Panglima TNI.

Pasar pemilihan Ketua Umum PSSI sedianya diikuti sembilan calon, namun dua di antaranya yakni Erwin Aksa dan Tony Apriliani mengundurkan diri menjelang pemilu.

Erwin Aksa mengundurkan diri setelah makan siang. Saya sebagai insan sepak bola ingin melihat PSSI maju dan kembali berjaya. Saya ingin menjaga solidaritas. Makanya saya umumkan pengunduran diri, kata Erwin.

Erwin terang-terangan memberikan dukungannya kepada calon lainnya, yakni mantan Panglima TNI Moeldoko. Saya memberikan dukungan saya kepada calon umum Pak Moeldoko, ujarnya.

Sikap serupa juga dilakukan calon lainnya yakni Tony Apriliani. Namun Tony tidak merinci alasan pengunduran dirinya dan tidak menyebutkan calon lain yang ia dukung.

Sebelumnya, calon lain yakni Djohar Arifin Husin dicoret dari pencalonan karena statusnya sebagai penerima sanksi tidak dikembalikan pada kongres ini.

Djohar mendapat pemecatan dan sanksi seumur hidup dari PSSI pada tahun 2015. Sanksi ini awalnya akan dibatalkan di Kongres ini. Namun agenda penghapusan sanksi ditolak mayoritas pemilih.

Akibatnya, Djohar yang masih berstatus terpidana tidak bisa terpilih menjadi anggota Kongres ini. Dia meninggalkan ruang kongres bahkan sebelum pemilihan umum ketua dimulai,

Djohar mengatakan, batalnya pembahasan agenda penghapusan sanksi membuat dirinya tidak bisa mencalonkan diri dalam pemilihan ketua umum karena ada pihak yang menaruh dendam terhadapnya.

Sehingga, dengan mundurnya Erwin Aksa dan Tony Apriliani serta tercoretnya Djohar Arifin dari pencalonan, bursa elektoral Ketua Umum PSSI hanya diikuti 6 calon.

Djoko Driyono didampingi Edy Rahmayadi

Beberapa saat setelah Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI, dilakukan pemungutan suara untuk memilih Wakil Ketua Umum. Hasilnya, Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS) Djoko Driyono memperoleh suara terbanyak.

Joko Driyono memperoleh 78 suara, unggul tipis dari Iwan Budianto yang memperoleh 73 suara. Joko Driyono dan Iwan Budianto otomatis menjadi Wakil Ketua Umum karena memperoleh dua suara terbanyak.

Sedangkan calon lainnya adalah Erwin Aksa (31 suara), Hinca Panjaitan (22 suara), Andi Rukman (1 suara), Erwin Budiawan (1 suara), dan Hadiyandra (1 suara).—Rappler.com

Baca juga:

Data Hongkong