• November 26, 2024
Singapura berharap regulasi investasi di Indonesia diperbaiki

Singapura berharap regulasi investasi di Indonesia diperbaiki

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dengan regulasi investasi yang terorganisir, Indonesia dapat menarik lebih banyak investor Singapura.

JAKARTA, Indonesia – Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan berharap regulasi terhadap investasi di Indonesia diperbaiki. Karena dapat memperbesar peluang perusahaan Negeri Singa lainnya untuk berinvestasi di Indonesia.

“Akan banyak perusahaan Singapura yang menunggu kesempatan berinvestasi di Indonesia, salah satunya di bidang infrastruktur. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menghidupkan kembali proyek Batam, Bintan, dan Karimun, kata Vivian usai memberikan pidato dalam pertemuan bilateral di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Januari.

Saat ini Singapura tercatat sebagai investor terbesar di Indonesia. Sementara di bidang perdagangan, Negeri Singa merupakan mitra dagang terbesar ke-4 Indonesia setelah Tiongkok, Malaysia, dan Amerika Serikat.

Peluang lain yang bisa ditingkatkan bagi kedua negara adalah di sektor pariwisata. Indonesia tercatat memiliki jumlah wisatawan terbanyak yang berkunjung ke Negeri Singa setiap tahunnya. Sedangkan pada tahun 2014, sebanyak 1,5 juta wisatawan asal Singapura berkunjung ke Indonesia.

Bagi Indonesia, ada dua peluang yang bisa dimanfaatkan melalui kerja sama dengan Singapura.

“Pertama, Singapura butuh produk pertanian, sementara kita punya kapasitas itu. Kedua, kami berencana mengirimkan lebih banyak tenaga kerja terampil ke Singapura, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Saat ini, Singapura membutuhkan banyak caregiver dan terapis.

“Kedepannya Indonesia akan mendatangkan lebih banyak tenaga terampil sebagai terapis ke Singapura,” tambah Retno.

Ia pun mengucapkan terima kasih atas perlakuan baik yang diterima TKI selama bekerja di Singapura.

Kedua menlu juga membahas kemungkinan kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong ke Indonesia. Retno mengatakan, proses persiapan kini sudah dimulai, sehingga pada saat kunjungan berlangsung seluruh target dapat tercapai.

Ia mengatakan, dalam pertemuannya dengan Vivian ia tidak menyinggung persoalan penanganan kabut asap, perbatasan, atau rencana Indonesia mengambil alih pengelolaan Aviation Information Area (FIR).

Sebelum berkunjung ke Kementerian Luar Negeri, Vivian sempat bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan di kantornya. Vivian akan kembali ke Singapura Rabu depan setelah melakukan kunjungan kehormatan di Istana Negara.

Vivian diangkat menjadi Menteri Luar Negeri oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada Oktober lalu. Sebelumnya beliau menjabat Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air. Vivian merupakan menteri yang paling keras memprotes Indonesia saat bencana kabut asap terjadi. – Rappler.com

BACA JUGA:

Keluaran Sydney