• October 1, 2024
N. UMKM Mindanao untuk mendapatkan sertifikasi halal – DTI

N. UMKM Mindanao untuk mendapatkan sertifikasi halal – DTI

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Wilayah 10 atau Mindanao Utara memiliki volume produksi unggas tertinggi ketiga di negara ini, dan merupakan satu-satunya di luar Luzon

CAGAYAN DE ORO, Filipina – Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) harus memperoleh sertifikasi halal agar dapat memasarkan produk pangannya secara kompetitif setelah integrasi ekonomi ASEAN berlangsung pada akhir tahun, demikian kantor regional Departemen Perdagangan dan Industri (DTI) kata.

Direktur Regional DTI Linda Boniao mengatakan UMKM di Mindanao Utara dapat memperoleh banyak manfaat dari integrasi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Makanan halal disiapkan berdasarkan hukum Islam, dan bebas dari produk daging babi, alkohol, dan bahan-bahan tertentu lainnya.

Kelompok Islam terlibat dalam sertifikasi halal, dengan perusahaan membayar biaya untuk inspeksi dan sertifikasi yang dilakukan oleh Dewan Dakwah Islam Filipina.

Wilayah 10 atau Mindanao Utara memiliki volume produksi unggas tertinggi ketiga di negara tersebut, dan merupakan satu-satunya di luar Luzon.

Boniao mengatakan dengan adanya produksi unggas dalam jumlah besar di Mindanao Utara berarti terdapat potensi ekspor yang besar ke anggota ASEAN. Namun untuk mewujudkan potensi daerah, UMKM masih perlu berbuat lebih banyak dalam hal sertifikasi.

Mindanao memainkan peran penting dalam perdagangan antara negara tetangga Malaysia, Indonesia, Brunei dan Singapura.

Boniao mengatakan perusahaan multinasional besar di Mindanao Utara tidak akan kesulitan ekspor jika ada integrasi ASEAN. Namun baginya, pemerintah harus fokus menjadikan UMKM relevan di pasar ASEAN yang besar.

Bagi Eliza Pabillore, direktur DTI Misamis Oriental, Mindanao Utara memainkan peran penting dalam industri unggas karena merupakan rumah bagi beberapa perusahaan unggas terbesar. “Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk memanfaatkan pembukaan pasar ASEAN,” ujarnya.

Keranjang belanja

Provinsi Bukidnon telah lama dianggap sebagai pusat makanan Mindanao.

Nanas, pisang, dan buah-buahan lainnya dari Bukidnon diekspor ke seluruh dunia, dan pembukaan pasar ASEAN berarti perluasan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar, kata Pabillore.

Data terbaru DTI menunjukkan UMKM di Bukidnon menciptakan 6.561 lapangan kerja dengan penjualan domestik sebesar P225,52 juta.

Pabillore mengatakan DTI juga fokus pada klaster industri UMKM utama seperti kopi, kakao, coco noir, buah-buahan dan kacang-kacangan olahan, serta karet untuk ekspor.

Boniao mengatakan DTI Wilayah 10 ingin memposisikan dirinya sebagai yang terdepan, memfasilitasi pembangunan perusahaan dan industri yang akan memenuhi kebutuhan pasar ekspor yang terus berkembang, dengan Mindanao Utara sebagai pemain kunci di sektor ekonomi. – Rappler.com

Result Sydney