• November 25, 2024
Oleh karena itu, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi segera membidik Olimpiade 2024

Oleh karena itu, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi segera membidik Olimpiade 2024

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

“Kedaulatan sepak bola harus berada di tangan rakyat.”

JAKARTA, Indonesia – Panglima Komando Strategis Angkatan Bersenjata (Pangkostrad) Letjen Edy Rahmayadi baru saja terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Ia terpilih melalui pemungutan suara yang digelar pada Kongres PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis 10 November 2016. Edy mendapat 76 suara dari total 107 suara. Pesaing terberatnya yakni mantan Panglima TNI Moeldoko mendapat 23 suara.

Sedangkan calon lainnya, Edy Rumpoko, hanya memperoleh 1 suara. Sisanya sebanyak 7 suara dinyatakan tidak sah. Tiga calon lainnya yakni Kurniawan Dwi Yulianto, Sarman El HakimDan Benhard Limbong tidak mendapat suara sama sekali.

Dalam pidatonya usai kongres, Edy mengatakan kemenangannya hanyalah langkah awal kedaulatan sepak bola Indonesia. “Kedaulatan sepak bola harus ada di tangan rakyat,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Edy juga menargetkan Timnas Indonesia bisa lolos ke Olimpiade 2024. Ia akan mulai mempersiapkan tim mulai sekarang. “Sehingga pemain kita bisa berkiprah di dunia internasional dalam 8 tahun ke depan,” ujarnya.

Selain itu, Edy juga menyebut dirinya akan sangat disibukkan dengan sederet event besar sepak bola yang menantinya. Ada AFF 2017 dan Asian Games 2018, ujarnya.

Kemenangan Edy Rahmayadi memang tidak mengherankan karena namanya sudah tersohor jauh sebelum Kongres ramai disebut-sebut sebagai calon terkuat. Edy merupakan Panglima Kostrad. Sedangkan pesaing terberatnya adalah Moeldoko, mantan Panglima TNI.

Pasar pemilihan Ketua Umum PSSI sedianya diikuti sembilan calon, namun dua di antaranya yakni Erwin Aksa dan Tony Apriliani mengundurkan diri menjelang pemilu.

Erwin Aksa mengundurkan diri setelah makan siang. Saya sebagai insan sepak bola ingin melihat PSSI maju dan kembali berjaya. Saya ingin menjaga solidaritas. Makanya saya umumkan pengunduran diri, kata Erwin.

Erwin terang-terangan memberikan dukungannya kepada calon lainnya, yakni mantan Panglima TNI Moeldoko. Saya memberikan dukungan saya kepada calon umum Pak Moeldoko, ujarnya.

Sikap serupa juga dilakukan calon lainnya yakni Tony Apriliani. Namun Tony tidak merinci alasan pengunduran dirinya dan tidak menyebutkan calon lain yang ia dukung.

Sebelumnya, calon lain yakni Djohar Arifin Husin dicoret dari pencalonan karena statusnya sebagai penerima sanksi tidak dikembalikan pada kongres ini.

Djohar mendapat pemecatan dan sanksi seumur hidup dari PSSI pada tahun 2015. Sanksi ini awalnya akan dibatalkan di Kongres ini. Namun agenda penghapusan sanksi ditolak mayoritas pemilih.

Akibatnya, Djohar yang masih berstatus terpidana tidak bisa terpilih menjadi anggota Kongres ini. Dia meninggalkan ruang kongres bahkan sebelum pemilihan umum ketua dimulai,

Djohar mengatakan, batalnya pembahasan agenda penghapusan sanksi membuat dirinya tidak bisa mencalonkan diri dalam pemilihan ketua umum karena ada pihak yang menaruh dendam terhadapnya.

Sehingga, dengan mundurnya Erwin Aksa dan Tony Apriliani serta tercoretnya Djohar Arifin dari pencalonan, bursa elektoral Ketua Umum PSSI hanya diikuti 6 calon. —Rappler.com

Baca juga:

HK Prize