Firza ditetapkan sebagai tersangka, Rizieq Shihab mengungkapkan kekhawatirannya
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pengacaranya, Sugito Atmo Pawiro, mengatakan kliennya tidak akan kembali ke Indonesia sampai Joko “Jokowi” Widodo tidak lagi menjadi presiden.
JAKARTA, Indonesia – Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab akhirnya mendengar penetapan Firza Husein sebagai tersangka. Dari Arab Saudi tempatnya tinggal saat ini, Rizieq mengungkapkan keprihatinannya atas nasib yang menimpa Firza.
Pernyataan tersebut disampaikan pengacara Rizieq, Sugito Atmo Pawiro melalui telepon.
Habib tetap khawatir dan berkata: “Oh sayang sekali, orang yang tidak tahu apa-apa bisa menjadi korban dan dijadikan tersangka,”Kata Sugito menirukan kalimat Rizieq pada Rabu, 17 Mei.
Firza menegaskan sejak awal bahwa foto-fotonya di media sosial adalah hasil rekayasa. Oleh karena itu, Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana (SSC) ini akan menggandeng berbagai pakar Teknologi Informasi (IT) untuk membuktikannya.
Sementara itu, Rizieq belum berencana pulang ke Indonesia untuk dimintai keterangan terkait kasus percakapan pornografi. Bahkan, Sugito menyebut kliennya baru akan pulang jika presidennya bukan lagi Joko Widodo (Jokowi).
Sebab, Rizieq merasa dikriminalisasi di bawah pemerintahan Jokowi. Ada kesan pihak berwenang mengincarnya sebagai bentuk kemarahan karena Gubernur nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama kalah dalam Pilkada 2017 dan dipenjara karena kasus penodaan agama.
“Sampai hukum tetap adil bagi semua dan tidak hanya demi kekuasaan, Habib mempertimbangkan untuk tidak kembali ke Indonesia dulu. “Habib tidak boleh pulang sampai Jokowi tidak lagi menjadi presiden,” ujarnya.
Sugito menilai kasus yang menimpa kliennya tak lain hanyalah pembunuhan karakter di hadapan pengikutnya. Pasalnya kliennya mengaku sejak awal tidak pernah mengirimkan percakapan yang berkonten pornografi. Rizieq tidak pernah memegang ponselnya sendiri.
“Habib Rizieq bukan tipe orang yang menjawab pesan singkat yang diduga mengundang konten pornografi. Banyak asisten yang memegang ponselnya. Biasanya Habib menyimpan ponsel barunya hanya ketika ada keperluan untuk dakwah atau berorganisasi. “Saya tidak tahu kalau misalnya ada yang iseng-iseng,” ucapnya.
Menurut Sugito, yang jelas kliennya tidak pernah membuat atau menanyakan apa pun kepada orang tertentu. Apalagi jika Anda mengirimkan gambar atau kalimat cabul tertentu.
“Habib tidak akan pernah melakukan itu. “Sudah terkonfirmasi,” ujarnya.
Apakah paspor Rizieq akan dicabut?
Sugito juga menyayangkan pemerintah berencana mencabut paspor kliennya. Kalau begitu, dia tidak akan bisa bepergian ke luar negeri. Jika paspor Rizieq dicabut oleh pemerintah saat masih berada di luar Indonesia, ia terancam tidak memiliki identitas yang jelas.
Sugito menilai langkah yang direncanakan pemerintah itu berlebihan.
“Pertama, Habib masih berstatus saksi. Jika mereka masih berstatus saksi, maka yang bisa mereka lakukan hanyalah mengeluarkan surat perintah menghadirkannya. KeduaProses hukum yang dijalani Habib saat ini masih bisa diperdebatkan, ujarnya.
Kalaupun ada foto Firza yang dikirimkan ke ponsel kliennya, itu tanpa sepengetahuannya. Apalagi hubungan Rizieq dengan Firza hanya sebatas guru dan murid.
Rizieq kini menjadi fokus perburuan polisi karena dua kali tak hadir saat diperiksa. Menurut Sugito, persoalan yang melibatkan kliennya bersifat politis.
“Kalau sudah menjadi politis, polisi harus hati-hati dalam menangani kasus tersebut. “Jangan sampai menjadi instrumen kekuasaan sehingga mengabaikan masalah penegakan hukum,” ujarnya.
Selain kasus percakapan yang mengandung pornografi, Rizieq menjadi tersangka kasus pencemaran nama baik Pancasila di Jawa Barat. – Rappler.com