• November 24, 2024
Rektor kampus UNISMA mengeluarkan fatwa dilarang memasuki pusat perbelanjaan

Rektor kampus UNISMA mengeluarkan fatwa dilarang memasuki pusat perbelanjaan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Fatwa tersebut disampaikan kepada forum mahasiswa, dosen, dan staf

MALANG, Indonesia – Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) mengeluarkan fatwa yang melarang mahasiswanya mengunjungi Dinoyo City Mall (MDC). Fatwa tersebut disampaikan secara lisan sejak penerimaan mahasiswa baru di sana.

“Fatwa tersebut saya sampaikan secara lisan kepada forum mahasiswa, dosen, dan pegawai. Saya tidak pernah menuliskannya,” kata Rektor Unisma Masykuri Bakri, Senin 9 November.

Menurutnya, letak pusat perbelanjaan yang bersinggungan dengan kampus memberikan pengaruh buruk terhadap aktivitas mahasiswa dan perkuliahan. Pasalnya, suara musik yang diputar di pusat perbelanjaan juga terdengar di kampus.

Dikatakan ruang kuliah Fakultas Kedokteran paling banyak terkena dampak kebisingan, suara yang keluar diukur sebesar 80 desibel.

“Ini tingkat kebisingan badai atau kebisingan,” ujarnya.

Selain kebisingan, juga terjadi pencemaran udara berupa bau menyengat limbah MDC yang meresap di kampus Unisma. Masykuri mengaku sudah berbicara dengan manajemen MDC, namun belum ada tanggapan. Unisma akhirnya melaporkan hal tersebut ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Menurut Masykuri, fatwa ini berlaku hingga waktu yang tidak ditentukan. Menurutnya, sekitar 10.000 mahasiswa Unisma akan mematuhi fatwa tersebut karena merupakan mahasiswa yang menjunjung tinggi fatwa tersebut.

“Mahasiswa mendukung fatwa ini,” ujarnya.

Salah satu mahasiswa, Mustakim, mengaku fatwa tersebut terlambat dikeluarkan. Pasalnya, para mahasiswa menyatakan menentang mall di dekat kampus sejak awal dibangunnya mall tersebut. Mereka menilai mal akan memberikan dampak negatif seperti gaya hidup konsumtif dan mengganggu perkuliahan.

“Kami sudah menolak, tapi pihak kampus saat itu menyetujuinya,” ujarnya.

Fatwa tersebut juga dinilai tidak berdampak signifikan. Menurutnya, masih banyak mahasiswa yang membeli baju dan bermain di MDC.

“Mahasiswa masih sering keluar masuk sana,” ujarnya.

Sementara itu, pengelola mal Jufri Naz menyatakan sudah menanggapi keberatan Unisma. Menurut direktur operasi MDC, kebisingan dan bau menyengat berasal dari generator pendingin yang ditempatkan di luar ruangan. Pihaknya kini berupaya memindahkan genset ke atap gedung berlantai empat itu.

“Kami merespons, tapi proses pemukiman kembali memakan waktu dua bulan karena membutuhkan uang dan tenaga,” ujarnya.

Menurut dia, protes Unisma baru muncul saat ini, setelah pusat perbelanjaan tersebut berdiri dan beroperasi. Pihak kampus tidak pernah keberatan dengan pihak pengelola saat mall tersebut dibangun.

Soal fatwa haram, Jufri menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kampus, “Silakan, itu hak mereka.” Rappler.com

BACA JUGA:

Sdy pools