• November 26, 2024
Ledakan di Duren Sawit merupakan tindak pidana, bukan terorisme

Ledakan di Duren Sawit merupakan tindak pidana, bukan terorisme

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ledakan di Duren Sawit, Jakarta, diduga disebabkan adanya masalah pada pengelolaan gedung

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Ledakan terjadi Senin dini hari, 16 November, di kawasan perkantoran, Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur. Ledakan tersebut melukai satu orang.

Benar, sekitar pukul 03.30 WIB terjadi ledakan di kawasan Gedung Multi Piranti Graha Jalan Raden Inten, kata Kapolsek Duren Sawit Santoso.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menduga ledakan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur merupakan tindak pidana, bukan serangan teroris.

Dugaan awal kami, kejadian ini hanyalah tindak pidana biasa yang menggunakan alat yang ledakannya luar biasa yaitu granat, kata Khrisna usai meninjau tempat kejadian perkara (TKP) di Duren Sawit, Senin sore.

Ia menjelaskan, aksi teroris jarang menyasar fasilitas swasta, namun biasanya terjadi di kawasan padat penduduk atau fasilitas umum.

“Gedung ini milik pribadi, kecil kemungkinannya ada unsur terorisme, mungkin mengarah pada masalah pribadi,” ujarnya.

Menyakiti satu orang

Ledakan tersebut mengakibatkan seorang petugas keamanan gedung Multi Piranti bernama Maulana terluka. Korban langsung dilarikan ke RS Pondok Kopi untuk mendapat perawatan intensif.

Bagaimana kronologinya? Berdasarkan keterangan saksi bernama Slamet petugas keamanan, dirinya berada di pos keamanan pada pukul 03.00 dini hari sambil menonton televisi bersama rekannya, Maulana.

Maulana saat itu sedang tidur di dekat pintu lobi. Lalu tiba-tiba terjadi ledakan, suaranya cukup keras. Maulana juga terluka.

Korban terkena pecahan ledakan di area dadanya, kata Kompol Santoso.

Akibat ledakan tersebut, pintu kaca lobi kantor pecah dan bagian tempat terjadinya ledakan pun rusak.

Saat ini polisi mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dengan memasang garis polisi, mengambil keterangan saksi, mengalihkan arus lalu lintas, serta mendatangkan tim Gegana dan laboratorium forensik.

Investigasi TKP dipimpin langsung oleh Polres Jakarta Timur.

Dugaan masalah pengelolaan gedung

Polda Metro Jaya menduga awal ledakan gedung perkantoran Multi Piranti disebabkan kendala pengelolaan gedung.

“Diduga ada masalah pada pengelolaan gedung,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Mohammad Iqbal.

Selain itu, Iqbal juga menduga ledakan tersebut berkaitan dengan urusan pribadi.

Namun polisi masih mendalami motif utamanya, karena ditemukan granat saat olah TKP. —Rappler.com

BACA JUGA:

Sidney siang ini