• December 24, 2024
Teh organik Indonesia mencuri perhatian di World Tea Expo 2017

Teh organik Indonesia mencuri perhatian di World Tea Expo 2017

Selain meningkatkan kualitas, Indonesia harus memperkenalkan kualitas, harga, sejarah dan budaya teh lokal

Jakarta, Indonesia – Selain aktif memasarkan kopi, Indonesia juga mulai gencar mempromosikan produk teh di pasar internasional. Teh organik Indonesia sukses mencuri perhatian para pelaku industri minuman teh pada World Tea Expo (WTE) 2017 yang digelar pada 13-15 Juni di Las Vegas, Amerika Serikat (AS).

Promosi teh ini menjadi batu loncatan untuk menyasar pasar teh di Amerika yang bernilai US$400 juta dolar. Angka ini diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya.

Dua produsen teh Indonesia, PT Harendong Green Farms dan PT Bukit Sari dari Indonesia menghadirkan varietas teh premium dan organik seperti teh oolong medium, teh hitam, teh melati, dan teh putih memenuhi paviliun Indonesia.

“Perkebunan teh telah memperoleh sertifikat organik dari United States Department of Agriculture (USDA), European Union, Japanese Agricultural Standard (JAS), Canadian Organic Standards (COS), Non-GMO, Halal dan Organic Indonesia. “Ini sebagai kekuatan promosi dan mendorong daya saing teh Indonesia di AS,” ujarnya. Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles Antonius Budiman dalam keterangan tertulis yang diterima Rappler, 4 Juli.

Menurut Antonius Budiman, tantangan ke depan adalah mengajarkan kepada pasar Amerika bahwa teh Indonesia memiliki kualitas dan volume yang mampu memenuhi permintaan pasar. Selain itu, perlu juga diperkenalkan kualitas, harga, sejarah dan budaya teh Indonesia.

Tak terkecuali Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang secara tidak langsung mempromosikan teh Indonesia melalui kegiatan “serambi diskusi” dengan sejumlah tokoh, termasuk para pemimpin negara sahabat. (MEMBACA: Ngeteh membuatmu bahagia, kenapa?)

Untuk mendukung promosi teh Indonesia, Antonius mengatakan, Unilever yang memproduksi salah satu merek teh spesial ternama di AS, Pure Leaf, memasang logo “Daun Tunggal Asal INDONESIA Pilih” pada kemasannya. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli dan konsumen di Amerika mengakui kualitas dan eksistensi produk teh khas Indonesia.

Tiga eksportir teh utama ke AS adalah Tiongkok, Argentina, dan India. Indonesia berada di posisi ke-12. Menurut data American Tea Association, masyarakat Amerika mengonsumsi sekitar 84 miliar cangkir dengan proporsi teh hitam 84%, teh hijau 16%, dan sisanya teh putih dan teh oolong.

“Memang pesatnya peningkatan ekspor teh Indonesia ke AS didorong oleh komposisi 78% teh hitam dan 19% teh hijau yang merupakan konsumsi utama di AS,” kata Antonius.

Keunggulan yang dimiliki Indonesia adalah iklim tropis dan letak geografisnya yang berada di Cincin Api Pasifik sehingga menciptakan produk teh dengan cita rasa tersendiri dan berbeda dengan teh negara lain. Keunggulan lainnya adalah teh dapat ditanam di Indonesia sepanjang tahun sehingga menciptakan stabilitas stok yang memberikan keamanan usaha.

Teh Indonesia mempunyai sejarah keunggulan, namun saat ini belum dikelola dengan baik. Menurut data Dewan Teh Indonesia, 2.000 hektar perkebunan teh hilang akibat konversi lahan setiap tahunnya. Industri teh Indonesia menyerap 350 ribu tenaga kerja. Sayangnya konsumsi dalam negeri justru menurun dengan tren kurang dari 1,6 persen.

Bayu Krisnamurthi, Ketua Perhimpunan Ekonom Pertanian Indonesia (Perhepi), pernah mengatakan bahwa promosi teh harus menekankan kontribusinya terhadap gaya hidup sehat.

“Kita perlu menonjolkan manfaat minum teh, misalnya dengan menonjolkan efek anti oksidan dan anti kolesterolnya. Seperti halnya kopi, teh premium perlu promosi. Pasti ada cerita tentang teh sebagaimana ada cerita tentang kopi. “Setelah ini akan diatur produksi dan perdagangannya, karena mungkin setelah promosi berhasil tidak ada yang bisa diberikan karena kekurangan produksi dan tata niaga yang belum diperbaiki,” kata Bayu yang juga mengatakan bahwa tanaman teh bermanfaat bagi kesehatan. lingkungan. (BACA: 15 Merek ASEAN yang Mendunia)

WTE merupakan pameran teh terbesar di AS yang diadakan setiap tahun. PT Harendong Green Farms dan PT Bukit Sari menempati Remarkable Indonesia Tea Pavilion yang merupakan hasil kerjasama Atase Pertanian Washington DC dan ITPC di Los Angeles.

ITPC Los Angeles juga melakukan hal yang sama mencicipi teh di WTE 2017 sekaligus mempromosikan sejumlah cookies khas Indonesia sebagai jajanan yang cocok dikonsumsi bersama teh seperti kue Denmark, kerupuk kelapa mentegaDan speculoo karamel.

Ekspor teh Indonesia ke Amerika meningkat sebesar 33% pada tahun 2016 dan nilai ekspor sekitar. US$9 juta dolar.

“Lonjakan ini mencerminkan positif peningkatan pangsa pasar teh spesial Indonesia yang meningkat signifikan di AS dan memang banyak diminati pembeli dan konsumen Amerika karena kualitasnya yang baik,” kata Antonius. – Rappler.com

Pengeluaran Sydney