Pilot Citilink mengira dia mabuk, begini kronologinya
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Dia sedang terburu-buru, jadi bicaranya tidak jelas dan dia terlihat seperti sedang mabuk.”
JAKARTA, Indonesia — Penerbangan pesawat Penerbangan Citilink nomor QG800 tujuan Surabaya-Jakarta sempat tertunda selama 65 menit karena sejumlah penumpang pesawat menduga pilotnya mabuk.
Kejadian ini bermula saat pilot pesawat memberikan pengumuman ke kabin. Suaranya terdengar tidak jelas dan membuat penumpang mengira pilotnya sedang mabuk. Mereka meminta pilotnya diganti.
Pesawat yang dijadwalkan semula lepas landas pada pukul 05.15 sempat tertunda dan baru terbang pada pukul 06.20 WIB. Vice President Corporate Communications Citilink Indonesia Benny S. Butarbutar membenarkan penundaan ini.
Namun, dia membantah pilot yang belakangan diketahui bernama Tekad Purna itu sedang mabuk. Benny mengatakan, suara pilot tidak jelas karena saat itu pilot sedang gugup.
“Pilotnya datang terlambat. Sebenarnya sesuai SOP, pilot harus datang satu jam sebelum penerbangan untuk melakukan pengecekan pesawat, kata Benny.
Piot Tekad Purna diketahui baru saja tiba operasi penerbangan atau Gagal enam menit sebelum lepas landas atau pada pukul 05.09 WIB. Dia langsung menuju pesawat dan masuk ke kokpit, di mana dia kemudian membuat pengumuman ke kokpit.
“Dia sedang terburu-buru, jadi bicaranya tidak jelas dan dia tampak seperti sedang mabuk,” kata Benny.
Karena suaranya yang tidak jelas, penumpang mengira pilotnya, Tekad Purna, sedang mabuk. Penumpang kemudian turun dari pesawat pada pukul 05.30 WIB. Manajemen Citylink kemudian mengganti Pilot Tekad Purna dengan Pilot Wahana Agus.
Para penumpang kembali ke kapal. Namun, sembilan di antaranya membatalkan penerbangan. Pukul 06.20 WIB pesawat lepas landas.
Sekitar 15 menit kemudian, Pilot Tekad Purna diperiksa di klinik Graha Angkasa Pura I. Hasilnya negatif, tidak ada bukti bahwa ia menggunakan alkohol atau narkoba.
Namun Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo memerintahkan pemeriksaan ulang terhadap pilot Tekad Purna.
“Kapten pilot bernama Tekad Purna yang harus melakukannya penelitian medis (pemeriksaan kesehatan) hari ini di kantor Kesehatan Penerbangan,” kata Suprasetyo di Jakarta, Rabu, 28 Desember 2016.
Suprasetyo menegaskan, tidak ada toleransi dalam hal keselamatan dan keamanan penerbangan. Segala sesuatu yang berpotensi mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan harus dicegah sedini mungkin.
Ia pun mengingatkan, jika hasil tes kesehatan ternyata negatif, maka nama baik Pilot Tekad Purna harus dikembalikan. —dengan laporan ANTARA/Rappler.com