• November 27, 2024
Jusuf Kalla Bertemu Mark Zuckerberg, Apa yang Dibicarakan?

Jusuf Kalla Bertemu Mark Zuckerberg, Apa yang Dibicarakan?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Facebook menawarkan solusi permasalahan konektivitas di Indonesia dengan menggunakan drone

JAKARTA, Indonesia – Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg di sela-sela KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada Sabtu, 19 November waktu setempat (Minggu, 20 November, pagi WIB) di Lima, Peru. .

Keduanya membahas persoalan konektivitas Internet di Indonesia. Menurut Kalla, Zuckerberg menawarkan solusi permasalahan konektivitas di wilayah terpencil di Indonesia dengan menggunakan ledakan.

“Ngomong-ngomong, pada pertemuan tadi Mark memberikan contoh Indonesia dalam pemanfaatan konektivitas ledakan,” kata Kalla usai pertemuan.

Pemerintah Indonesia, kata dia, bisa membantu memfasilitasi program yang akan dikembangkan Facebook.

Selain memperlancar hubungan antar pelosok dan antar daerah, program yang ditawarkan Facebook juga diharapkan dapat membantu meningkatkan usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM).

“Salah satu (kelebihan) on line (adalah) tentang informasi dan pasar dan produk. Bagaimana kita bisa membicarakannya tanpa konektivitas?” kata Kalla.

Ia menilai program konektivitas yang dikembangkan Facebook dapat mengintegrasikan pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Apalagi, APEC tahun ini menekankan kesetaraan pertumbuhan ekonomi di kawasan.

KTT APEC di Peru dihadiri oleh 21 pemimpin ekonomi di negaranya masing-masing, termasuk Presiden AS Barack Obama dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Pada KTT APEC tahun ini, Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski menyerahkan jabatan ketuanya kepada Presiden Republik Sosialis Vietnam Tran Dai Quang.

Jangan bicara tentang pajak

Meski Facebook menawarkan bantuan kepada Indonesia dalam hal konektivitas internet, pertemuan Kalla dan Zuckerberg rupanya tidak membahas masalah perpajakan perusahaan media sosial global tersebut.

“Kami tidak akan membahas teknis seperti itu (pajak). Kami hanya ingin memperluas hubungan dengan mereka karena itu (Facebook) adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari,” kata Kalla.

Menurutnya, Indonesia harus bisa meniru Irlandia yang menggunakan Facebook dan media sosial berbasis teknologi informasi lainnya untuk menjaga persaingan usaha lebih adil.

“Ada yang meminta investasi, seperti Apple yang akan membangun semacam kampus di Indonesia. Itu (pembicaraan dengan Zuckerberg soal investasi) juga sedang berlangsung,” tambahnya.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak menyatakan akan mulai mendalami kewajiban perpajakan perusahaan teknologi, seperti Facebook, Google, dan Twitter.

Perusahaan-perusahaan tersebut diyakini sudah lama beroperasi di Indonesia dan memperoleh penghasilan tetap dari iklan. —Antara/Rappler.com

SDY Prize