Polisi menangkap tiga terduga teroris terkait ledakan bom Terminal Kampung Melayu
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Polisi mengaku pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu mengenal teroris bom pot di Cicendo, Bandung.
BANDUNG, Indonesia – Tim gabungan Densus 88 antiteror, Polrestabes Bandung, dan Polda Jawa Barat menangkap tiga terduga teroris terkait aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu Jakarta yang terjadi pada Rabu malam, 24 Mei. Mereka diketahui berinisial J, WS dan A. Ketiganya ditangkap pada Kamis sore, 25 Mei, di tiga lokasi berbeda.
“Kami telah menangkap tiga pelaku terkait bom Kampung Melayu berinisial J, W dan A di tiga lokasi. Mereka sedang diperiksa tim Densus 88,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Yusri Yunus kepada media di Mapolrestabes Bandung, Jumat 26 Mei.
Peran ketiga terduga teroris ini, kata Yusri, masih didalami, termasuk kaitannya dengan aksi bom bunuh diri Taman Pandawa yang terjadi beberapa waktu lalu di Cicendo, Kota Bandung.
“Kami masih menyelidikinya. Ada kemungkinan mengarah pada pelaku yang terkait dengan (peristiwa) Cicendo. Tapi saya belum bisa memastikannya karena masih dalam penyelidikan,” kata Yusri.
Polisi mengaku pelaku bunuh diri di terminal Kampung Melayu mengenal teroris bom pot di Cicendo, Bandung beberapa waktu lalu. Informasi tersebut diperoleh dari G, istri INS yang merupakan salah satu dari dua pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu.
Meski demikian, polisi masih berusaha mencari tahu sejauh mana hubungan kedua pelaku. Yusri juga belum bisa memastikan apakah kedua pelaku bom bunuh diri di terminal Kampung Melayu itu juga anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). (BA: Polisi mencurigai pelaku bom bunuh diri JAD)
“Saya tidak bisa bilang (soal hubungan mereka). Masih tertulis tahu. Kalau mereka kenal saya, kalau dikenalkan (saat makan bakso atau apa), saya tidak tahu,” ujarnya.
Usai menangkap J, WS dan A, polisi kemudian menggeledah rumah ketiganya di kawasan Rancasawo, Kota Bandung, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, dan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Penggeledahan pertama dilakukan di kediaman WS di Rancasawo RT 01 RW 21, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung. Dari rumah WS, polisi menyita dokumen pribadi, buku-buku Islam, dan tutup panci yang sudah dimodifikasi. – Rappler.com