Polres Jakarta Timur menangkap dua pelaku penguntitan remaja
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan anak buahnya segera menangkap pelaku penindakan
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Pada Kamis, 1 Juni, Polres Jakarta Timur akhirnya menangkap satu orang yang diduga melakukan pelecehan terhadap remaja berinisial PMA di kawasan Cipinang Muara. Terduga pelaku berinisial MH (57 tahun) dan M (60 tahun).
Kini MH dan M sudah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Menurut Andry Wibowo, Kapolres Jakarta Timur, peran masing-masing terduga pelaku masih didalami.
“Kami sedang menyelidiki (perannya masing-masing) berdasarkan video yang viral,” kata Andry kepada Rappler yang dihubungi malam tadi.
Ia masih enggan membeberkan lebih detail mengenai identitas keduanya. Namun, salah satunya terindikasi merupakan anggota ormas Front Pembela Islam (FPI), sedangkan satu lagi hanya berstatus simpatisan.
“Salah satu (pelaku) kena,” ujarnya.
Penangkapan tersebut sesuai instruksi Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menyayangkan semakin banyaknya tindakan penganiayaan terhadap warga. Apalagi korban di Cipinang Muara baru berusia 15 tahun.
“Saat ini kami punya masalah penindakan. Tadi ada anak kecil di Jakarta Timur (menjadi korban) dan Kapolres Jakarta Timur melaporkannya, ujarnya malam tadi saat mengikuti puasa di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, berbuka.
Menanggapi aksi kekerasan tersebut, Tito langsung memerintahkan anak buahnya untuk segera menangkap pelaku. Tujuannya untuk menciptakan efek jera.
“Kami menangkap satu orang yang memaksa kami membuat pernyataan dan menandatanganinya. Saya bilang, ‘Baiklah, jangan tanggung-tanggung. Tunggu saja,” katanya.
Sementara itu, Slamet Maarif, Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI), mengatakan pihaknya membenarkan adanya intimidasi terhadap PMA. Meski demikian, Slamet memastikan FPI tidak berniat mengintimidasi korban. Mereka justru ingin turun tangan agar penuntutan terhadap PMA tidak terjadi.
Namun dalam video yang viral di media sosial, PMA justru mendapat dua tamparan dari anggota ormas tersebut. Hal ini bertentangan dengan pernyataan Slamet.
Anggota ormas tersebut mendatangi PMA karena dianggap telah menghina ulama mereka, Rizieq Shihab. Pemimpin FPI tersebut saat ini masih berada di Arab Saudi dan menjadi buronan polisi atas kasus percakapan pornografi.
Dalam akun media sosialnya, PMA disebut-sebut mengejek FPI dengan mengubah namanya dari Front Pembela Islam menjadi Front Pengangguran Indonesia. Ia juga dituding mengedit foto Rizieq dan ulama FPI lainnya seolah-olah sedang berkunjung ke Hotel Alexis. Hal terakhir yang dia tulis adalah dia bersedia melawan umat Islam satu lawan satu.
Dalam video tersebut, terdengar anggota ormas tersebut menyuruh PMA untuk mengingatkan teman-temannya yang lain agar tidak menghina FPI dan Rizieq.
“Masyarakat di sini juga kesal karena Habib Rizieq bukan anggota FPI, tapi umat. “Banyak yang sayang sama dia,” kata salah satu anggota ormas yang terdengar dalam video. – dengan pelaporan oleh Ursula Florene/Rappler.com