• September 25, 2024

Dari Meledaknya Duren Sawit hingga Go-Jek Hadir di 5 Kota Indonesia

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Indonesia wRap: 17 November 2015 merangkum peristiwa seperti teror Paris, ledakan Duren Sawit, hingga Bogor dan Bekasi dinobatkan sebagai kota paling intoleransi di Indonesia

Identitas empat pelaku serangan Paris telah teridentifikasi. Sedangkan ledakan di Duren Sawit, Jakarta, tidak terkait aksi teroris.

Empat pelaku serangan Paris teridentifikasi

Otoritas Prancis telah berhasil mengidentifikasi empat pelaku penyerangan di Paris, Jumat 13 November 2015. Mereka adalah Ismael Omar Mostefai, Salah Abdeslam, Samy Amimour dan Ahmad Al Mohammad.

Polisi Prancis sebelumnya menemukan paspor Suriah di TKP. Penemuan ini menimbulkan dugaan bahwa sebagian pelakunya merupakan imigran asal Suriah yang mencari suaka ke Eropa akibat perang saudara di negara asalnya.

Ledakan di Duren Sawit merupakan tindak pidana, bukan terorisme

Ledakan terjadi Senin dini hari, 16 November, di kawasan perkantoran, Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur. Ledakan tersebut melukai satu orang.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menduga ledakan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur merupakan tindak pidana, bukan serangan teroris.

Dugaan awal kami, kejadian tersebut hanyalah tindak pidana biasa yang menggunakan alat dengan ledakan luar biasa yaitu granat, kata Khrisna.

Setara Institute: Bogor dan Bekasi adalah kota paling intoleran

Setara Institute merilis hasil studi indeks kota toleran tahun 2015, dimana kota-kota di sekitar Jakarta seperti Bogor, Bekasi, Tanggerang, Depok, dan Bandung menduduki peringkat terbawah atau dianggap sebagai kota paling intoleransi di Indonesia.

Selain kota-kota di sekitar Jakarta, kota-kota lain seperti Banda Aceh, Serang, Mataram, Sukabumi, Banjar, dan Tasikmalaya juga berada di peringkat 10 terbawah indeks kota toleran.

Aliansi UGM untuk Tragedi 1965 meminta rektor mengakui keterlibatan universitas tersebut

RPKAD.  Piagam UGM diyakini berasal dari RPKAD.  Foto diambil dari Change.org

Aliansi Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan petision line Dari Ubah.org ditujukan kepada Rektor Dwikorita Karnawati untuk mengakui keterlibatan universitas dalam pembantaian tahun 1965.

Petisi tersebut mengutip kesaksian Tintin Rahayu, penyintas tragedi 1965 di Pengadilan Rakyat Internasional (IPT), Den Haag, Belanda, pada 12 November lalu.

Tintin menyebut mendiang Profesor Loekman Soetrisno dari UGM sebagai martir paling kejam. Kuifie mengaku dianiaya dan dilecehkan secara seksual saat diinterogasi pasca tragedi 30 September 1965.

Go-Jek hadir di 5 kota Indonesia

Layanan Transportasi dan Kurir Go-Jek memperluas layanannya ke lima kota besar di Indonesia mulai hari ini, Senin, 16 November.

Warga kota Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang dan Balikpapan bisa menggunakan layanan Go-Jek hanya dengan 10 ribu rupiah untuk layanan Go-Ride, Go-Send, Go-Food dan Shopping. —Rappler.com

Sdy siang ini