• September 25, 2024
Indonesia memperjuangkan minyak sawit di APEC

Indonesia memperjuangkan minyak sawit di APEC

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Apakah pertemuan APEC di Manila akan dimanfaatkan untuk membahas keanggotaan Indonesia dalam Trans-Pacific Partnership?

JAKARTA, Indonesia – Indonesia akan memanfaatkan pertemuan tahunan Organisasi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) minggu ini, di Manila, Filipina, untuk memperjuangkan produk minyak sawit berkelanjutan.

“Itu masuk dalam kategori barang pembangunan, barang penunjang pembangunan. “Industri kelapa sawit kita menyerap banyak tenaga kerja,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat 13 November, dalam wawancara khusus dengan Rappler, di kantornya di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta.

Forum yang melibatkan 21 negara anggota APEC ini akan digunakan untuk mendukung negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat, yang selama ini kritis terhadap produk minyak sawit.

“Jika sesama anggota APEC bisa menyepakati minyak sawit sebagai produk pendukung pembangunan, pasti akan lebih murah bagi kita untuk mengekspor minyak sawit ke negara anggota APEC,” kata Kalla.

Upaya Indonesia untuk melobi minyak sawit di forum APEC telah berlangsung sejak pertemuan APEC di Vladivostok, Rusia, pada tahun 2013. Saat itu, China juga memperjuangkan bambu sebagai produk pendukung pembangunan.

Kalla akan hadir mewakili Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada pertemuan para pemimpin ekonomi APEC. Jokowi memilih menghadiri konferensi tingkat tinggi negara anggota G-20 di Antalya, Turki, yang berlangsung pada 15-16 November 2015.

Sementara itu, acara kepemimpinan ekonomi APEC berlangsung 18-19 November 2015.

Dua pekan lalu, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit juga melakukan upaya promosi dan advokasi terkait produk kelapa sawit Indonesia di Eropa.

Mengapa Jokowi tidak datang ke Manila?

Saat ditanya alasan Jokowi tak hadir di APEC, Kalla menepis isu yang menyebut Presiden mengabaikan kepentingan organisasi Asia Pasifik tersebut.

“Tidak, tidak benar Indonesia kurang memberikan perhatian pada APEC. Hal ini disebabkan karena jarak waktunya yang terlalu berdekatan. Jangan lupa, pertemuan APEC yang pertama diadakan di Indonesia, kata Kalla.

Dari Turki, Jokowi akan menghadiri KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.

Selain Jokowi, Presiden Rusia Vladimir Putin juga absen dalam pertemuan para pemimpin ekonomi APEC di Manila kali ini.

Ke-21 negara anggota APEC menguasai sekitar 57 persen produk domestik bruto dunia.

Presiden AS Barack Obama dan Presiden Tiongkok Xi Jinping diperkirakan akan hadir di Manila.

Akankah Kalla bicara dengan Obama soal TPP?

Kehadiran Kalla di APEC juga patut dinantikan, baik soal keputusan Indonesia bergabung dalam Trans-Pacific Partnership (TPP).

“Sementara mempelajari posisi Indonesia. “Mana positifnya, negatifnya apa, apa akibatnya,” kata Kalla.

Sebelumnya, dalam kunjungannya ke AS baru-baru ini, Jokowi mengisyaratkan Indonesia akan bergabung dengan TPP usai bertemu dengan Presiden Barack Obama di AS.

“Sebelum kita ikut, kita harus benar-benar mempelajari isi dokumen TPP. Negara-negara lain juga membutuhkan waktu dua tahun untuk mempelajari, bernegosiasi dan meratifikasinya. Kami juga tidak terburu-buru untuk sampai ke sana. Namanya menunjukkan ketertarikan, kata Kalla.

Dikatakannya, di kawasan ASEAN sudah ada kerja sama antara ASEAN dan Tiongkok. Indonesia juga memiliki kemitraan komprehensif dengan Jepang, dan sedang dibahas dengan Tiongkok.

“Belum dengan AS. Kami mempelajari TPP. Karena kalau kita tidak mendaftar maka produk ekspor kita akan didiskriminasi. Produk pertanian kita tidak akan punya pasar. Malaysia, Singapura dan Vietnam telah meratifikasi TPP. “Kita bisa bersaing dengan mereka,” kata Kalla. —Rappler.com

BACA JUGA:

Sdy siang ini