• January 11, 2025

Leicester City vs Manchester United: Selesaikan dendam lama

JAKARTA, Indonesia — “Saya heran, setelah bertahun-tahun berada di Inggris, dia masih kesulitan untuk mengatakan sesuatu Selamat pagi,” kata Jose Mourinho.

Kalimat tajam tersebut terlontar dari mulut pria asal Portugal itu pada konferensi pers tahun 2008 lalu. Media dengan cepat mengaitkannya dengan pelatih Juventus saat itu: Claudio Ranieri.

“Saya hanya punya satu masalah: Saya menjadi lebih baik dalam berbagai hal. “Dan saya selalu menuntut lebih dari diri saya sendiri dibandingkan orang lain,” ucapnya lagi.

Ya, Mourinho dan Ranieri saling galak saat sama-sama melatih tim Italia. Dan media terus memanaskan perseteruan mereka. Ejekan itu dilancarkan untuk mengomentari ucapan Ranieri sebelumnya.

“Saya tidak seperti Mourinho yang harus memenangkan segalanya hanya untuk membuktikan sesuatu,” kata Ranieri sebelumnya.

Perang psikologis antara keduanya terus berlanjut. Apalagi setelah Mourinho menggusur posisi Ranieri di Chelsea. Mourinho langsung mengejeknya. “Chelsea ingin menang. “Itulah sebabnya mereka memilih saya,” kata The Special One, sapaan akrab Mou.

Saat itu dia bebas berkomentar pada siapa pun. Sebagai pelatih muda yang menjuarai Liga Champions bersama FC Porto dan meraih gelar domestik di mana pun ia bekerja, Mourinho dinilai sebagai pelatih yang sempurna. Saingan setaranya saat itu hanyalah Josep “Pep” Guardiola di Barcelona.

Namun, 8 tahun kemudian, segalanya berubah. Pada laga pembuka kompetisi Premier League, Community Shield, antara Leicester City dan Manchester United, Minggu 7 Agustus pukul 22.00 WIB di Stadion Wembley, Ranieri tak lagi jadi pecundang –sebutan yang kerap dilontarkan Mourinho untuknya. lawan.

Ia merupakan pelatih tim juara bertahan, Leicester City.

Di sisi lain, Mourinho merupakan pelatih debutan Manchester United. Tim berjuluk Setan Merah itu menjadi surga baru baginya setelah tahun ketiganya di Chelsea berantakan pada musim lalu.

Dengan status unggul tersebut, Ranieri kini memberanikan diri melayangkan dendamnya kepada Mourinho. “Saya tidak akan mengalami kegagalan total seperti yang dia alami. “Karena perubahan yang saya lakukan adalah membangun pondasi,” ujarnya.

Ranieri meminta pasukannya melupakan musim lalu. Semuanya harus dimulai lagi sekarang. Ia pun masih merasa Leicester adalah tim kecil. Sebab, ia belum ingin anak asuhnya merasakan keromantisan sang juara. Akibatnya, mereka tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi musim baru yang jelas akan lebih sulit.

“Apa yang terjadi musim lalu? Aku lupa,” katanya.

Melawan United, Leicester akan menargetkan kemenangan. Pasalnya, mereka dua kali bermain imbang di Premier League musim lalu, baik di King Power Stadium maupun di Old Trafford.

“Ini bukan permainan eksibisi. Kami harus menang karena United juga akan berusaha keras,” ujarnya.

Ujian Bintang Baru Setan Merah

Musim ini, tak banyak perubahan yang terjadi pada bodi Rubah. Wes Morgan dan kawan-kawan hanya kehilangan N’Golo Kante yang dilepas ke Chelsea. Selain itu, komposisi pemainnya masih sama.

Alami, sayap Riyad Mahrez disebut-sebut akan pindah. Namun hingga pembuka musim digelar, ia masih terlihat di Leicester.

Ranieri pun menambah sejumlah nama baru. Diantaranya adalah Nampalys Mendy yang didatangkan dari Nice. Ia akan menjalankan tugasnya sebagai pengganti Kante. Mendy rencananya akan menjadi pemberhentian pertama sebelum lawan menghadapi kuartet bertahan.

Selain itu ada Ahmed Musa. Pemain yang direkrut dari CSKA Moscow itu bisa dimainkan sebagai winger atau second striker yang berpasangan dengan megabintang Jamie Vardy.

Musa menunjukkan kemampuannya saat mencetak gol pada laga pramusim melawan Barcelona. Dia bahkan membawanya lari saja dari lini tengah.

Pada laga malam ini Leicester hanya akan kehilangan Robert Huth. Pembela jangkung berkebangsaan Jerman itu absen karena akumulasi kartu.

Di sisi lain, United banyak kehilangan pilarnya. Mereka adalah Bastian Schweinsteiger, bek Chris Smalling, Timothy Fosu-Mensah, dan Cameron Borthwick-Jackson.

Namun, Mourinho tidak perlu khawatir. Absennya para pemain tersebut justru memberikan kebebasan bagi para pemain baru untuk menjajalnya.

Ibrahimovic bisa dipasang sebagai ujung tombak. Penampilannya di tur pramusim United menunjukkan ia masih bertekad berkompetisi di Inggris.

Di belakang bomber asal Swedia itu, Mourinho bisa memasang trio lini kedua Henrikh Mkhitaryan, Wayne Rooney, dan Anthony Martial.

Sayangnya, kebugaran akan menjadi masalah bagi United. Mourinho mengatakan tur pramusim di Tiongkok berjalan buruk karena cuaca. Akibatnya, program latihan sang pemain pun terganggu. Kebugaran mereka tidak maksimal.

“Ada pemain yang tidak bisa bermain 90 menit. Tapi kita akan lihat apa yang bisa kami lakukan di pertandingan ini,” ujarnya.—Rappler.com

Data Hongkong