• September 22, 2024
FIFA sejalan dengan pemerintah Indonesia, sepak bola perlu reformasi

FIFA sejalan dengan pemerintah Indonesia, sepak bola perlu reformasi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

FIFA menyetujui reformasi sepak bola Indonesia dan meminta pemerintah terlibat

JAKARTA, Indonesia – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) tampaknya mendukung langkah pemerintah dalam mereformasi sepak bola Indonesia. Hal itu terungkap dalam keterangan resmi mereka di situs resmi lembaga Swiss tersebut, Senin 2 November.

Dalam pernyataan tiga paragrafnya, FIFA mengatakan Indonesia harus mereformasi sepak bolanya. Bahkan, FIFA menegaskan mereka dan Presiden “Jokowi” Widodo mempunyai pemikiran yang sama. Tidak bertentangan.

“Sangat jelas bahwa FIFA, AFC (Federasi Sepak Bola Asia) dan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) mempunyai pandangan umum yang sama bahwa Indonesia adalah negara dengan potensi sepak bola yang sangat besar. Oleh karena itu, reformasi sangat diperlukan untuk memaksimalkan potensi tersebut, ujarnya baca pernyataan resminya itu.

Pernyataan tersebut juga menyebutkan kesamaan antara pemerintah dan FIFA, yakni reformasi sepak bola dilakukan dengan tetap menghormati aturan FIFA, namun pemerintah sebagai pihak yang berkepentingan reformasi.

FIFA dengan jelas menerima keterlibatan pemerintah dalam reformasi ini. Lihatlah kalimat kedua di paragraf kedua pernyataan tersebut. “Pemerintah dipersilakan untuk terlibat dalam reformasi ini jika pihak yang berkepentingan.”

Padahal, selama ini PSSI selalu bersembunyi di balik statuta FIFA. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa federasi sepak bola suatu negara, dalam hal ini PSSI, tidak boleh diintervensi oleh negara. Sebab sepak bola dikhawatirkan akan menjadi ajang politik.

Namun alibi tersebut justru membuat PSSI kebal terhadap peraturan hukum formal Indonesia seperti transparansi keuangan, kewajiban membayar pajak oleh klub sepak bola, mengabaikan klub yang menghindari gaji pemain, dan beberapa klub yang tidak memiliki badan hukum.

Belum termasuk dugaan praktik keji di PSSI yang belum bisa dibawa ke ranah pidana, seperti pengaturan pertandingan, taruhan sepak bola, dan penyuapan pemain dan wasit.

Rupanya, dalam pernyataannya tersebut, FIFA menyambut baik partisipasi pemerintah dalam kemajuan PSSI. Humas Kemenpora Gatot Dewobroto mengungkapkan intervensi pemerintah berupa pembekuan PSSI justru karena banyak statuta FIFA yang dilanggar oleh organisasi pimpinan La Nyalla Mattaliti itu.

“Semuanya sudah kami jelaskan kepada FIFA,” kata Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga.

Perwakilan FIFA yang datang menemui Jokowi adalah Kohzo Tashima dan Pangeran Abdullah, anggota Komite Eksekutif FIFA, serta Mariano Araneta, anggota Komite Eksekutif AFC.

FIFA akan bertemu dengan seluruh pihak yang terkait dengan sepak bola Indonesia. Usai bertemu Jokowi, mereka akan bertemu dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). Menariknya, PSSI merupakan pertemuan terakhir. Lagipula pihak-pihak yang mengkritik organisasi sepak bola Indonesia.—Rappler.com

BACA JUGA:

Data SDY