• November 26, 2024
Masih ada harapan bagi Rio Haryanto

Masih ada harapan bagi Rio Haryanto

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ada saatnya Rio Haryanto memenuhi syarat finansial untuk tampil di Formula 1. Tapi, bisakah hal itu terpenuhi dalam waktu singkat?

JAKARTA, Indonesia – Ada angin segar bagi calon pebalap F1 asal Indonesia, Rio Haryanto. Hal ini setelah perwakilan calon tim Rio, Manor Racing, berangkat ke Jakarta pada Rabu, 10 Februari malam dan bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi pada Kamis, 11 Februari di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Sebagai akibat, tenggat waktu pembayaran di muka sebesar EUR 3 juta untuk bergabung dengan tim diperpanjang. Jika sebelumnya uang harus dibayarkan pada Sabtu 6 Februari, kini harus menunggu hingga minggu depan.

“Terima kasih, ada memperluas dari Manor. “Kami akan berusaha keras untuk terus mengupayakan Rio tampil di F1,” kata Imam Nahrawi.

Peluang Rio sebenarnya besar. Namun hal ini memerlukan kepastian anggaran. Menpora mengaku sempat berdiskusi dengan Direktur pengaturManor, Abdulla Boulsien, terbatas pada perluasan sajatenggat waktu. “Kami tidak berbicara tentang angka atau uang. Kita bicara tentang menunda waktu,” katanya.

Dengan pernyataan ini, upaya untuk mendapatkan diskon hingga setengah dana ditutup. Satu-satunya cara saat ini adalah memenuhi kebutuhan tersebut.

Harapan untuk mewujudkan hal tersebut pun muncul dari pihak Pertamina. Perusahaan pelat merah itu setuju memberikan dana untuk Rio.

“Dulu Pertamina tidak mau mengeluarkan uang talangan terlebih dahulu, sebelum yang lain keluar, sekarang Pertamina mau. Itu bisa menjadi jaminan bagi Rio nanti, kata Imam.

Masalahnya, perebutan dana tidak akan berhenti sampai di sini. Pasalnya dana yang dibutuhkan sebesar EUR 3 juta hanya untuk uang muka saja. Hingga akhir musim, pembalap asal Solo, Jawa Tengah itu ditargetkan menyetor EUR 15 juta.

Kalau DP susah, bagaimana kalau melunasi semua kebutuhan?

Masalah pendanaan Rio

Mengapa pendanaan untuk Rio begitu sulit? Ada beberapa “ancaman” yang bisa mengakhiri impian tampil di F1. Masalah terbesar adalah pendanaan.

1. Dana uang muka tidak mencukupi

Saat ini, Rio hanya punya EUR 1 juta. Kurang dari EUR 2 juta untuk menutupi uang muka. Meski sempat ke sana kemari mencari anggaran, tampaknya Rio tak mampu memenuhi defisit tersebut uang muka (DP).

2. Dana pemerintah tidak dapat dicairkan

Untuk anggarannya, Rio sebenarnya mendapat jaminan bantuan hingga EUR 11,8 juta. Rinciannya, sekitar EUR 6,6 juta dari Kemenpora melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), EUR 5 juta dari Pertamina, dan EUR 200 ribu dari sejumlah perusahaan pelat merah lainnya.

Ini seharusnya bisa membantunya melunasi uang muka dan total kebutuhan dana sebesar EUR 15 juta. Namun, jumlah tersebut tidak dapat dibayarkan di muka karena alasan administratif.

3. Dana dari Kemenpora dipertanyakan

Anggaran yang siap digelontorkan Kemenpora melalui KONI cukup besar. Sekitar Rp 100 miliar atau setara EUR 6,6 juta. Namun, pembayaran tidak dapat dilakukan pada awal tahun ini. Alasannya, anggaran tersebut belum diserahkan ke DPR dan Kementerian Keuangan. Sementara kedua lembaga tersebut menahan anggaran karena berbagai alasan administratif.—Rappler.com

BACA JUGA: