• November 24, 2024

Komika Pandji sedang melakukan tur dunia dengan tema hak asasi manusia

Pandji, salah satunya, akan membahas aksi Kamisan Payung Hitam yang digelar setiap Kamis di depan Istana Negara.

JAKARTA, Indonesia—Standup comedian Pandji Pragiwaksono akan menggelar tur dunia bertajuk “Juru Bicara”. Bekerjasama dengan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Contras), tur ini akan mengangkat isu HAM.

Isu HAM apa saja yang akan dibahas Pandji?

Pandji akan hadir sebagai juru bicara kelompok marginal, kelompok yang kerap mendapat diskriminasi, termasuk korban pelanggaran HAM.

Siapa yang dimaksud dengan kelompok marginal? “Kriminalisasi, Kamis,” kata koordinator KontraS Haris Azhar kepada Rappler, Rabu, 23 Maret.

Mereka yang partisanPeserta aksi Kamisan antara lain para korban kekerasan pada masa Orde Baru, seperti pembantaian tahun 1965/1966, dan keluarga korban peristiwa Kamisan.penghilangan paksa pada tahun 1997 dan 1998.Keluarga korban kekerasann pelanggaran HAM tahun 2007, aksi Payung Hitam dimulai setiap hari Kamis di depan Istana Negara. Aksi Kamisan ini didukung penuh Kontras.


Aksi Kamisan dilakukan dengan cara berdiam diri, melafalkan sikap tubuh dan mendengarkan lagu.
Juga berpartisipasi dalam aksi K

Amisan adalah mereka yang bersimpati dengan meninggalnya aktivis hak asasi manusia Munir Said Talib pada tahun 2001 dan bersolidaritas dengan kelompok minoritas seperti Ahmadiyah.

Setiap minggunya para kontestan mengenakan pakaian serba hitam dan membawa poster atau foto para korban. Beberapa dari mereka membawa bunga untuk ditaburkan dan lilin.


Kota-kota ini dipilih karena dianggap sebagai gerakan sosial aktif yang menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian, non-diskriminasi ras, warna kulit, orientasi seksual, gerakan kelas pekerja, ekonomi kreatif, kebebasan berpikir dan berkumpul secara damai.
Menurut Haris, tYour World of Pandji akan diluncurkan pada bulan April di 24 kota di 5 benua, antara lain: Shanghai, Hannover, Berlin, Frankfurt, Medan, Pretoria, Yogyakarta,Tokyo, Melbourne, San Francisco, Washington DC, Liverpool, Balikpapan, Makassar dan Jakarta.

Haris mengatakan, penampilan Pandji memiliki pesan khusus bagi lembaganya.

“Kami berharap dan yakin Pandji akan berhasil Stand Up Komedi“Ini akan menjadi salah satu mitra yang tepat untuk mengembalikan pentingnya kebebasan berekspresi,” ujarnya.

‘Saya akan membahas kasus tragedi 1965’

Pandji mengatakan kepada Rappler bahwa dia baru-baru ini mengamati keadaan negara tersebut.

“Dari pengamatan kondisi di Indonesia. “Banyak kejadian di negeri ini yang membuat saya berpikir untuk mencoba menjadi juru bicara berbagai pihak karena sepertinya suaranya tidak didengar,” ujarnya, Kamis, 24 Maret.

Misalnya, “Berapa kali kita berpikir bahwa gerakan Islam yang blak-blakan tidak mewakili keyakinan kita? Berapa kali kita berharap seseorang akan berdiri dan berkata, ‘Islam yang saya yakini tidak seperti itu'”

Pandji menambahkan, dirinya juga akan membahas tragedi pembantaian tahun 1965. “Untuk masalah HAM, saya juga akan membahas kasus 65 dimana lebih dari 500.000 orang dibunuh tanpa melalui proses hukum karena dituduh komunis,” ujarnya. .

Selain itu, masih banyak materi yang saya kumpulkan seperti pemblokiran konten internet, sensor TV, rating TV, kewirausahaan, prostitusi, sejarah, intoleransi dan lingkungan hidup, ujarnya.

Lalu mengapa memilih KontraS sebagai mitra?

“Saya ingin serius membahas hak asasi manusia dan dengan itu saya membutuhkan mitra yang bisa memberikan informasi dan data yang valid. Sehingga premis lelucon saya bisa dibenarkan.”

Apakah kamu di Jakarta siap menyaksikan aksi Pandji? —Rappler.com

BACA JUGA:

Pengeluaran Hongkong