Dana akomodasi tak kunjung cair, atlet peraih emas SEA Games ‘disentuh’ pemerintah
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Kita seharusnya berterima kasih kepada Eki, bukan malah mengabaikannya.”
JAKARTA, Indonesia — SEA Games 2017 berakhir pada Rabu, 30 Agustus 2017. Namun nampaknya masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan. Seperti kasus yang dialami atlet tolak peluru Eki Febri Ekawati.
Eki mengeluh melalui akun Instagramnya bahwa ia tidak pernah menerima uang untuk makan dan akomodasi. Oleh karena itu, ia harus membiayai sendiri makan dan akomodasinya selama persiapan SEA Games 2017. Total, ia belum menerima haknya sejak Januari 2017.
“Saya adalah atlet peraih emas SEA Games 2017. Tunjangan subsisten saya (makan, penginapan, dll.) tidak dibayarkan dari bulan Januari sampai Agustus. Padahal SEA Games sudah hampir usai. Bagaimana Anda ingin maju? Birokrasi dan sistem olahraga di Indonesia rumit, tulis atlet berusia 25 tahun ini di akun Instagram miliknya.
Eki Febri menyumbangkan medali emas untuk Indonesia pada SEA Games 2017 pada Jumat, 25 Agustus 2017. Medali emas diraihnya pada nomor tolak peluru dengan rekor lemparan 15,39 meter.
Eki meminta pemerintah introspeksi diri, mencari tahu penyebab birokrasi berbelit-belit hingga pencairan uang untuk atlet tertunda. Pemerintah juga harus mendalami penyebab Indonesia kurang maksimal di SEA Games kali ini, tulisnya.
Sebelumnya, Komandan Kontingen Indonesia (CdM) SEA Games 2017 Aziz Syamsuddin juga mengeluhkan lambatnya pencairan dana dari pemerintah. Hingga dua hari menjelang penutupan SEA Games, dana tersebut belum juga dicairkan.
“Saya muak kalau memikirkan anggaran yang belum dikurangi. “Seperti belanja terus, tapi tidak ada yang masuk ke rekening,” kata Aziz Syamsuddin. Padahal, lanjut Aziz, berangkat ke Malaysia membutuhkan dana sebesar Rp41,5 miliar.
(Membaca: SEA Games: Dua hari menjelang penutupan, dana pemerintah masih belum masuk)
Kementerian Pemuda dan Olahraga meminta maaf
Gatot S Dewa Broto, Juru Bicara Kemenpora, mengaku sangat terkejut mengetahui ada atlet yang belum menerima dana akomodasi sejak Januari lalu.
“Kami tentu sangat terkejut dengan kejadian ini, dan untuk itu kami sedang menyelidiki secara internal di Kementerian Pemuda dan Olahraga mengapa hal itu bisa terjadi,” ujarnya melalui keterangan tertulis.
Diakui Gatot, sejumlah permasalahan mulai bermunculan seperti honor, peralatan latihan, hingga kesempatan atlet menjajal. Namun menurutnya, hal itu sudah mulai teratasi dalam beberapa bulan terakhir.
“Progresnya lambat untuk akomodasi, walaupun ada yang terealisasi, tapi belum semua,” tulis Gatot.
Gatot meminta pejabat terkait segera menyelesaikan kasus Eki. Sebab menurutnya Eki memberikan emas kepada Indonesia. “Kita patut berterima kasih kepada Eki dan tidak terlantar,” tulisnya lagi. —Rappler.com