• September 22, 2024
Melawan Dynamo Kiev, nasib Jose Mourinho akan ditentukan

Melawan Dynamo Kiev, nasib Jose Mourinho akan ditentukan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Laga UCL melawan Dynamo Kiev akan menjadi laga penentu masa depan karier The Special One di Chelsea

JAKARTA, Indonesia – Jose Mourinho mengaku tidak ada ruang untuk kesalahan baginya pada laga UEFA Champions League (UCL) berikutnya melawan Dynamo Kiev, Rabu malam waktu setempat.

Mourinho akan menghadapi salah satu pertandingan terpenting dalam hidupnya saat Kiev bertandang ke Stamford Bridge – kandang Chelsea – pada Rabu malam 4 November waktu setempat.

Pelatih berusia 52 tahun itu membuat kariernya terhenti setelah musim yang buruk, seiring dengan hasil pertandingan melawan Liverpool pada Sabtu, 31 Oktober, saat Chelsea takluk 1-3 di hadapan pendukungnya sendiri.

Kekalahan ini membuat Chelsea kini berada di peringkat 15 klasemen Liga Inggris, dengan total enam kekalahan dari 11 pertandingan, awal terburuk bagi klub juara bertahan dalam sejarah Liga Inggris.

Tak hanya di liga domestik, nasib sial juga menimpa Chelsea di UCL. Mereka hanya meraih satu kemenangan dari tiga pertandingan Grup G, yang membuat mereka berada di peringkat ketiga, di belakang klub Portugal Porto dan Dynamo Kiev.

Jika Chelsea kembali kalah pada laga melawan Kiev besok, maka akan mengancam kelolosan mereka ke babak 16 besar. Hal ini tentu akan semakin merusak posisi The Special One –julukan Mourinho.

Sadar akan pentingnya pertandingan ini, Mourinho, yang menerima kabar Senin lalu bahwa ia dilarang menghadiri Stoke City pada akhir pekan, mengatakan: “Ini pertandingan besar. Kami tidak bisa kalah dalam pertandingan ini.

“Kami masih berpeluang merebut posisi pertama, kedua atau ketiga. Tentu saja kami ingin menyelesaikan di dua teratas.”

Pemilik The Blues -julukan Chelsea- Roman Abramovich menyatakan simpatinya atas permasalahan yang dihadapi Mourinho, namun miliarder asal Rusia itu kerap tak kuasa menahan diri untuk memecat manajer Chelsea yang gagal memberikan kemenangan.

Peluang Mourinho untuk bertahan dirusak oleh berita bahwa para pemain Chelsea di ruang ganti tidak senang dengan gaya manajemen The Special One.

Situasi tersebut juga diperparah dengan laporan BBC yang menyebutkan bahwa salah satu pemain kunci Chelsea yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ia lebih memilih kalah daripada menang selama masih dalam pengawasan pelatih asal Portugal tersebut.

Mengelilingi

Menambah masalah yang dihadapinya, Mourinho dikabarkan dipecat oleh mantan anggota tim medis Chelsea Eva Carneiro kemarin, Senin 2 November, akibat kritik manajer terhadap dirinya saat Eden Hazard cedera pada laga melawan Swansea.

Laga terakhir Chelsea di UCL yang berakhir imbang 0-0 melawan Kiev membuat tim asal Ukraina itu tidak akan memberikan perlawanan mudah, apalagi The Blues tak lagi marah di kandang sendiri.

Mourinho hanya kalah satu kali dari 99 pertandingan pertamanya di Stamford Bridge, namun kemalangan Chelsea telah menghilangkan faktor kekhawatiran dari klub tamu. Hal itu terlihat dari tiga klub Liga Inggris yang berhasil meraih poin penuh saat menjamu Chelsea.

Mengembalikan rasa tak terkalahkan Chelsea di kandang sendiri adalah salah satu masalah Mourinho yang harus diselesaikan.

Namun ia harus menghilangkan suasana putus asa yang menumpuk di skuad The Blues setelah hanya berhasil memenangkan satu dari delapan pertandingan terakhirnya.

Meski menjalani musim yang buruk, gelandang Chelsea John Obi Mikel yakin Mourinho masih mendapat dukungan dari timnya.

“Kami berada tepat di belakang pengemudi. Tidak ada keraguan tentang hal itu. “Jika ada yang bisa membalikkan keadaan, hanya dia (Mourinho) yang bisa,” kata Mikel.

“Kami memberikan 100 persen, kami bermain untuk manajer, kami berada tepat di belakangnya. Dia akan melakukan apa pun yang perlu dilakukan. “Situasi saat ini tidak berjalan baik, jadi semua orang (di luar klub) ingin dia pergi,” ujarnya.

“Saya pikir ini bukan solusi terbaik. Dia tahu masalah apa yang perlu diselesaikan, ini hanya masalah waktu saja.” —Laporan AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

Data Sidney